Dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriyyah, KKN MIT DR XII UIN Walisongo menyelenggarakan kegiatan doa bersama pada Senin, (09/08) pukul 19.30 WIB.Â
Dengan mengusung tema "Melangitkan Dzikir dan Do'a Bersama Menyambut Tahun Baru Hijriyyah 1443 H", kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UIN Walisongo yaitu Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag dan M. Rikza Chamami, M.S.I., selalu Kepala Pusat PPM LP2M UIN Walisongo Semarang.
Doa bersama yang dilakukan secara virtual melalui platform aplikasi zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube UIN Walisongo Semarang ini diikuti oleh para DPL beserta seluruh peserta KKN, tak terkecuali oleh kelompok 12.Â
Acara diawali dengan pembacaan Tilawah, lalu dilanjutkan Doa Awal Tahun, Ratibul Hadad, Thibil Qulub, dan Sholawat Nariyah  kemudian dilanjutkan dengan tausiyah dari Prof. Dr. Imam Taufiq. Â
Dalam tausiyahnya, rektor UIN Walisongo mengajak mahasiswa untuk memaknai kegiatan KKN yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.Â
Beliau berpesan agar peserta KKN mampu mendesain dan merumuskan program-program yang nantinya akan dilaksanakan di beberapa hari terakhir dengan memperhatikan aspek-aspek yang dapat melibatkan keterlibatan masyarakat secara penuh.
Prof. Dr. Imam Taufiq juga menghimbau para peserta untuk mampu memahami konsep hijrah di kala pandemi ini sebagai hijrah transformatif sosial kultural yang efektif dalam memberikan respon terhadap Covid-19. Pertama, yaitu dengan melakukan akselerasi berbagai macam kegiatan yang dilakukan berbasis virtual.Â
Kedua, pengekspresian simpati dan empati yang tidak lagi dilakukan melalui kontak fisik melainkan dengan jarak. Ketiga, segala aktifitas didesain bersama-sama dengan tetap melakukan komunikasi tanpa menghilangkan substansinya.
"Generasi sekarang harus menjadi dinamika sosial yang mampu membawa masyarakat untuk move on dengan cepat, mengajak masyarakat untuk bisa bangkit dari keterpurukan ini. D
an makna hijrah ini sangat relevan dengan kegiatan KKN MIT DR, karena dapat menjadi sebuah semangat untuk memotivasi masyarakat agar bisa bangkit dari keterpurukan melalui hijrah transformatif. Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang", tutur Prof. Imam Taufiq.