Tepat pada tanggal 12 Juli 2023 penerjunan mahasiswa KKN UMD Universitas Jember dimulai dengan meriah dengan menerjunkan sebanyak kurang lebih 1000 mahasiswa yang berlokasi di Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang. Di salah satu kawasan Bondowoso, tepatnya Kecamatan Cermee, terpilih menjadi wilayah sasaran KKN UMD Universitas Jember. Kegiatan penerimaan di Kecamatan Cermee dilakukan oleh pihak kecamatan serta dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) sebanyak tiga orang. Penerimaan mahasiswa KKN di Kecamatan Cermee ini di sambut dengan baik oleh perangkat kecamatan dan masyarakat sekitar, dengan dihadiri oleh enam kelompok KKN. Pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) merupakan tim pelaksana KKN UMD Universitas Jember memberikan nasihat kepada para mahasiswa yang melakukan kegiatan di masing-masing daerah, yang diwakili oleh Bapak H. Eddy Mulyono, S.H., M.Hum. Beliau berkata, "Seperti peribahasa yang berlaku, di mana bumi dipijak di situ langit di junjung". Kalimat yang disampaikan oleh beliau patut dijadikan pengingat untuk mahasiswa bahwa sebagai pendatang wajib menghormati adat istiadat yang berlaku di masyarakat.
Disamping itu, pihak Kecamatan Cermee juga antusias menerima mahasiswa KKN yang akan bertugas selama 40 hari di wilayah Kecamatan Cermee. Bapak Sarnoto, perwakilan Kepala Kecamatan Cermee memberikan arahan kepada mahasiswa yang bertugas bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah menyapa masyarakat. Kedua, jika disediakan makanan, walaupun yang diberikan berbeda dari biasa yang dimakan, tetap harus di cicipi.
Bertepatan dengan penerimaan mahasiswa KKN UMD Universitas Jember di Kecamatan Cermee, Kelompok KKN UMD Universitas Jember 008 mendapatkan kesempatan untuk bertugas di Desa Ramban Wetan. Desa Ramban Wetan memiliki 7 dusun yang tersebar luas di persebaran daerah dengan memiliki penduduk kurang lebih sebanyak 3.940 jiwa. Mayoritas pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat ialah petani, dengan menghasilkan padi, jagung, tembakau, dan beberapa hasil bumi lainnya. Tidak hanya itu, masyarakat Desa Ramban Wetan juga bekerja di sektor perternakan, dengan beternak sapi sebagai utama yang bernilai tinggi.
Kegiatan organisasi di Desa Ramban Wetan juga berjalan aktif, seperti adanya organisasi Banser dan GP Ansor. Terlihat dari aktifnya dua organisasi tersebut, tidak heran agama Islam menjadi basis di wilayah desa ini. Keaktifan kedua orgnasisasi ini juga di dukung dengan semangat warga yang tinggi untuk menjadi umat yang taat beragama. Contohnya seperti salah satu dusun di Ramban Wetan yaitu Krajan, yang baru saja mengadakan kegiatan keagamaan, sholawatan, di RT 02 pada tanggal 12 Juli 2023. Kegiatan ini di hadiri oleh warga sekitar dan mahasiswa KKN UMD Universitas Jember sebagai bentuk mengenalkan diri kepada lingkungan dan masyarakat. Kegiatan sholawatan di Dusun Krajan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan tempat yang berbeda-beda sesuai dengan permintaan dari warganya sebagai peng-khatam Al-Qur'an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H