Wacana tentang penghapusan pupuk bersubsidi oleh pemerintah membuat petani terancam mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk untuk kegiatan pertanian mereka. Maka dari itu, mahasiswa KKN UMD UNEJ kelompok 89 membuat program berupa penyuluhan dan praktik pembuatan Pupuk Organik Cair JAKABA yang diharapkan dapat dikembangkan dan diaplikasikan oleh para petani di Desa Sumbermalang.
JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi) sendiri merupakan salah satu sumber organik yang dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Jamur JAKABA umumnya digunakan dalam bentuk pupuk cair yang diaplikasikan ke bagian tanaman. Jamur JAKABA memiliki bentuk seperti koral karang yang teksturnya renyah. Warna jamur ini adalah cokelat pada bagian atasnya dan berwarna kehijauan serta bertekstur kenyal, tetapi mudah patah pada bagian bawahnya.
JAKABA yang diperbanyak membutuhkan waktu 2 minggu untuk dapat dilihat hasilnya. Perbanyakan JAKABA dikatakan berhasil apabila dalam waktu 2 minggu terlihat akar yang tumbuh di permukaan air tempat media tumbuhnya jamur. Dalam melihat keberhasilannya, mahasiswa KKN kelompok 89 akan memantau jamur yang telah dijadikan bahan praktik sebelumnya setelah 2 minggu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI