Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia yang harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Pengelolaan sampah dapat dilakukan pada sampah organik maupun anorganik sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan tak terkecuali lingkungan sekolah. Lingkungan yang bersih dari sampah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang baik dan nyaman. Kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah khususnya sampah organik dapat dikenalkan sejak usia dini kepada para siswa agar mereka teredukasi sejak dini.
Pengolahan sampah organik dapat dilakukan salah satunya dengan pembuatan pupuk kompos organik. Kompos dapat terbuat dari bahan-bahan organik seperti daun kering, sisa kotoran hewan maupun sampah alami lainnya. Kompos organik dapat digunakan sebagai pupuk nutrisi bagi tanaman. Keunggulan kompos organik sendiri dapat meningkatkan kesehatan tanah dan tanaman sehingga tetap aman bagi lingkungan dan mudah untuk dibuat.
Kegiatan pelatihan edukasi pembuatan kompos organik ini dilaksanakan di MINU Sumberpasir. Kegiatan ini melibatkan para kader dokter kecil MINU Sumberpasir. Pelatihan pembuatan kompos organik yang di lakukan pada kali ini menggunakan bahan dasar daun kering dan larutan aktivator EM4. Metode pembuatan menggunakan larutan aktivator EM4 ini dipilih dikarenakan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan banyak biaya sehingga para siswa dapat dengan mudah melakukan kegiatan edukasi ini dan tentunya menjadi lebih mudah dipahami.
Kegiatan diawali dengan melakukan sosialisasi terkait pengolahan sampah dan pembuatan kompos organik. Hal ini ditujukan agar para kader dokter kecil teredukasi secara penuh tentang pentingnya melakukan pengolahan sampah khususnya sampah organik serta mereka mengetahui alat dan bahan serta cara pembuatan kompos. Selanjutnya dilanjutkan dengan praktek secara langsung pembuatan kompos organik sesuai dengan ilmu yang telah mereka terima sebelumnya. Para kader dokter kecil ini dilibatkan secara langsung mulai dari persiapan bahan, proses pembuatan hingga penyimpanan dengan tetap didampingi oleh teman-teman mahasiswa KKN UM dan guru pendamping.
Harapan setelah adanya kegiatan edukasi pembuatan kompos organik oleh para kader dokter kecil MINU Sumberpasir adalah pembuatan kompos organik dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga tidak menutup kemungkinan dapat menjadi keunggulan dari progam MINU Sumberpasir dengan tetap melihat aspek menjaga lingkungan sekolah. Tidak hanya itu, para kader dokter kecil ini juga diharapkan dapat mengenalkan dan mengedukasi para siswa lain tentang pentingnya pengolahan sampah khususnya sampah organik dengan metode pembuatan kompos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H