Desa Sumber Canting merupakan salah satu desa di kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang menjadi tempat KKN UMD Unej 2023, bersamaan dengan 7 desa lainnya. Desa Sumber Canting ini terletak di sebelah barat daya dan berlokasi di daerah pegunungan, perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo. Kelompok KKN 86 Universitas Jember 2023 dengan bimbingan Edy Hariyadi, S.S., M.Si memiliki program kerja untuk mengembangkan UMKM Desa Sumbercanting serta mengenalkan wisata Potre Koneng kepada masyarakat luas.
Rata-rata penduduk Desa Sumber Canting memiliki mata pencaharian sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Salah satu hasil komoditi khas yang dihasilkan adalah singkong. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh kelompok 86, beberapa masyarakat penduduk desa belum mengerti bagaimana cara memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan produk mereka. Salah satu produk olahan singkong yang terkenal di desa Sumber Canting adalah tape. Produk olahan lainnya yang tidak kalah menarik adalah kerupuk lempeng dan krupuk pathola yang berbahan dasar tepung singkong.Â
Jenis kerupuk ini memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan jenis kerupuk lainnya. Akan tetapi, dari sekian banyak produk yang dihasilkan, target pemasaran produk ini belum terlalu luas. Oleh karena itu, dengan pengemasan dan pemasaran yang tepat, pasti dapat memperluas distribusi jual bahkan sampai beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan lain-lain.
Selain kekayaan olahan singkong yang beragam, Desa Sumber Canting tidak kalah eksis dalam hal wisata. Tak lengkap rasanya jika tidak mengetahui tempat pariwisata yang sangat indah untuk dikunjungi. Pemandangan di Potre Koning disuguhkan dengan sangat indah dan asri. Pengunjung dapat melihat pemandangan keindahan perbukitan Kabupaten Situbondo yang berada tepat diseberang wisata Potre Koning. Selain perbukitan yang asri, para pengunjung juga dapat menikmati hamparan lautan yang luas.
Tidak kalah menarik, pengunjung dapat melihat aliran air sungai diatas bukit yang terlihat seperti air terjun. Tersedia pula gasebo dan tempat duduk untuk menikmati pemandangan alam yang sangat indah. Walaupun memiliki potensi yang besar sebagai wisata alam, sayangnya penjualan produk khas Desa Sumber Canting tidak dipromosikan di daerah ini. Penjual umumnya hanya menjajakan produk makanan dan minuman ringan. Tarif masuk wisata Potre Koning dibandrol dengan harga Rp 3000 para pengunjung dapat menikmati pemandangan alam dan berfoto sepuasnya, sedangkan biaya parkir dihargai sebesar Rp 2000 untuk sepeda motor dan Rp 5000 untuk mobil.
Potre Koneng sendiri tidak hanya dikenal dengan pemandangan alam yang asri tetapi dibalik semua itu juga dikenal dengan dongeng atau mitos cerita rakyatnya. Pada abad ke-14 terdapat seorang putri keturunan raja Sumenep yang datang di daerah tersebut. kehadiran legenda dan mitos dari Potre Koneng juga didukung dengan adanya Gua Mustajab yang diyakini oleh masyarakkat sekitar sebagai tempat bertapa dan berdoa.Â
Gua ini dipercaya dapat memberikan keberkahan bagi siapa saja yang berkunjung dan memanjatkan harapan, doa, rezeki, kesehatan hingga jodoh. Akses goa yang tidak mudah mengharuskan pengunjung menuruni bukit dengan hati-hati karena disisi kiri terdapat jurang yang sangat berbahaya, ditambah kontur tanah yang licin dan belum ada sarana yang mendukung untuk sampai disana. Wisata Potre Koning ini sangat cocok digunakan sebagai destinasi wisata berbasis rest area, karena lokasinya yang strategis dan tempatnya yang tidak jauh dari jalan pantura.
Desa Sumber Canting merupakan desa penuh keterampilan dengan produk olahan singkong yang melimpah dan potensi wisata yang dapat dikembangkan seiring dengan persiapan exit tol Besuki. Permasalahan UMKM seperti pemasaran dan pengemasan diangkat oleh kelompok 86 KKN UMD UNEJ untuk memaksimalkan potensi desa. Pengembangan UMKM ini juga dapat menunjang pengembangan Potre Koning melalui promosi di media sosial. Program kerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa Sumber Canting karena pada dasarnya desa ini memiliki sejuta potensi untuk dikembangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H