Mohon tunggu...
KKN 86 CURAHPOH
KKN 86 CURAHPOH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tim Kuliah Kerja Nyata

Kami adalah Tim KKN 86 dari Universitas Jember yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Kelompok 86 Universitas Jember Berikan Solusi terhadap Permasalahan Lingkungan di Desa Curahpoh

18 Juli 2024   06:57 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Briket Kompos Kotoran Sapi. Sumber: Dokumen Pribadi 

Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember dari Kelompok 86. Selama kegiatan tersebut, para mahasiswa fokus pada identifikasi dan penanganan permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Salah satu isu utama yang mereka temui adalah pengelolaan limbah sampah organik dan anorganik serta kotoran sapi yang belum dikelola dengan efektif oleh warga desa. 

Dalam kegiatan observasi yang dilakukan, mahasiswa KKN menemukan bahwa limbah sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, menumpuk di berbagai lokasi di desa. Selain itu, sampah anorganik seperti plastik dan botol bekas juga menambah masalah kebersihan lingkungan. 

Tidak hanya itu, kotoran sapi dari peternakan rumah tangga juga menjadi masalah lingkungan yang serius, karena sering menumpuk dan berpotensi mencemari tanah dan air di sekitar area pedesaan karena tidak terdapat tempat pembuangan sehingga berpotensi menimbulkan banjir saat musim hujan. 

Sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah tersebut, Kelompok 86 KKN Universitas Jember berencana untuk melakukan beberapa program kerja yang inovatif. Program ini sedang dalam tahap percobaan seminggu ke depan. Program pertama yang dirancang adalah pembuatan briket kompos dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk menghasilkan pupuk kompos yang berguna bagi pertanian. Dengan teknik ini, diharapkan jumlah sampah kotoran sapi dapat berkurang dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa. 

Program kedua yang diusung adalah pembuatan ember komposter untuk memudahkan pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga. Ember komposter ini dirancang untuk mempermudah proses pengomposan sampah menjadi pupuk organik cair dan padat sehingga warga desa dapat mengelola sampah dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Ember Komposter. Sumber: Dokumen Pribadi 
Ember Komposter. Sumber: Dokumen Pribadi 

Sebagai solusi tambahan, Kelompok 86 juga merancang pembuatan ecobrick, yaitu botol plastik yang diisi dengan sampah plastik untuk mengurangi limbah anorganik. Ecobrick yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan meja dan kursi. Melalui serangkaian program ini, mahasiswa KKN berharap dapat membantu masyarakat Desa Curahpoh dalam mengelola lingkungan mereka dengan lebih baik dan berkelanjutan, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun