Mohon tunggu...
KKN JlupoGunung
KKN JlupoGunung Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Tidar

Kelompok KKN di Dusun Jlupo Gunung, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan UMKM : Mahasiswa KKN Dusun Jlupo Gunung Mengajak Kader PKK Kembangkuning dalam Workshop Perolahan Perikanan

10 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   07:30 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi, (2024)

Produksi perikanan tangkap ataupun budidaya yang tinggi membuat produksi perikanan yang dihasilkan cukup berlimpah. Namun, kurangnya inovasi dalam pengolahan hasil tangkapan perikanan tersebut mengakibatkan masyarakat menjadu jenuh mengonsumsi ikan, Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang mengolah ikan hanya dengan cara digoreng dan/atau dibakar. Oleh karena itu, Tim KKN Desa Kembangkuning II mengadakan program karya pengabdian bertajuk “Diversifikasi Olahan Sumber Daya Perikanan”. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK Desa Kembangkuning pada tanggal 4 Agustus 2023 di Balai Desa Kembangkuning, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Dengan tagline “Gemar Makan Ikan, Inovasikan Olahan Masakan”, kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan terhadap pengolahan bahan perikanan dan memanfaatkan sumber daya bahan pangan menjadi makanan bergizi. Hal ini disampaikan pula oleh Mukti Haryo Pangestu sebagai ketua pelaksana dalam sambutannya “Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dalam pengolahan perikanan dan dapat menjadikannya sebagai makanan bergizi nantinya”.

            Ikan merupakan bahan pangan yang paling cepat mengalami kemunduran mutu. Hal ini dikarenakan kandungan air pada ikan sekitar 70–80% dari berat daging. Kadar air yang terkandung dalam ikan mampu merangsang mikroba pembusuk untuk mengalami pertumbuhan dalam jangka waktu tertentu, selain itu kandungan protein pada tubuh ikan akan mudah mengalami kerusakan secara biologis serta kimiawi. Faktor lain berupa kurang tepatnya penanganan pasca panen berpengaruh pada jenis dan jumlah mikroba yang tumbuh. 

“Jika penanganan pasca panen tidak tepat dan terdapat kesalahan pengolahan, maka akan timbul beberapa pengaruh terhadap tubuh apabila dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu” ujar Nur Ikhsan Ma’arif sebagai pemateri dalam kegiatan workshop tersebut. Ikhsan juga menambahkan bahwa “ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang sering menyebabkan terjadinya alergi, hal tersebut dikarenakan ketidaktepatan pasca panen sehingga menyebabkan meningkatnya kadar histamin dalam daging ikan”.

Tata cara pengolahan yang tepat diperlukan untuk mencegah berbagai resiko saat dikonsumsi. “Pengolahan yang tepat sebelum ikan tongkol dijadikan sebagai menu utama ialah dengan cara merebus dengan air mendidih lalu ditambahkan daun serai, garam, dan bawang putih. Bahan seperti daun serai memiliki fungsi untuk menghilangkan bau amis dari ikan, sedangkan garam dan bawang putih memiliki fungsi untuk membunuh bakteri yang terkandung dalam daging ikan” tutup ikhsan dalam materi pertama tersebut.

Selain workshop mengenai penanganan mutu, kegiatan utama yang dilakukan ialah diversifikasi ikan menjadi olahan makanan yang bergizi, lezat, dan mudah dibuat. Jenis ikan yang digunakan dalam workshop ini adalah ikan lele dan ikan tongkol dengan pilihan menu menjadi nugget dan lumpia.  Pilihan menu tersebut ditujukan untuk memberikan ide dalam menu makanan sehari-hari serta inovasi dalam peningkatan UMKM nantinya. Selain itu, Bapak Kepala Desa, Iwan Asmawi mengatakan bahwa “Selain sebagai peningkatan UMKM, pilihan menu olahan ikan ini dapat digunakan untuk mendukung Program Makanan Tambahan (PMT) guna mengatasi stunting, mengingat kembangkuning merupakan desa dengan tingkat stunting tertinggi ke – 3 di Kecamatan Windusari.

Dokumentasi pribadi, (2024)
Dokumentasi pribadi, (2024)

Praktik pembuatan nugget lele dan lumpia tongkol memunculkan respon positif dari Ibu-Ibu PKK Desa Kembangkuning. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasme ibu-ibu ketika dipersilakan untuk praktik ke tempat yang tersedia setelah ditampilkannya resep pembuatan pada layar. Salah satu kader PKK bernama Ibu Naimah mengatakan bahwa “kegiatan workshop ini tentunya sangat bermanfaat bagi ibu ibu PKK karena dapat meningkatkan hardskill dalam pengolahan ikan dan dapat dijadikan suatu potensi produk UMKM” Antusiasme juga ditunjukkan oleh beberapa hadirin yang mencatat resep dari pilihan menu tersebut. Dalam praktiknya, ibu-ibu tersebut juga sembari melontarkan pertanyaan kepada tim KKN mengenai olahan perikanan lain yang dapat dijadikan menu utama serta penanganan ikan berdasarkan materi yang telah didapatkan.

Kegiatan workshop ini diakhiri dengan pembagian nugget lele dan lumpia tongkol yang telah dipraktikkan oleh hadirin. “Nugget dan lumpia ini sangat lezat dan tentunya tidak bau amis karena cara pengolahan nya tepat” ujar salah satu hadirin. Hadirin lain mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah inovasi dalam pengolahan ikan dan dapat mencicipi produk yang telah dibuat. Para peserta lainnya pun berharap bahwasanya mahasiswa KKN lain dapat menyelenggarakan kegiatan serupa guna mengaplikasikan ilmunya sembari mengabdi kepada masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun