Mohon tunggu...
KKN79POSKO3
KKN79POSKO3 Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN WALISONGO

Mahasiswa KKN Reguler 79 Posko 03

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TIM KKN Reguler 79 Posko 03 UIN Walisongo Semarang Dampingi Produksi UMKM Tempe dan Kerupuk Gendar

13 November 2022   20:56 Diperbarui: 13 November 2022   21:02 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TIM KKN Reguler 79 Posko 03 UIN Walisongo Semarang Dampingi Produksi UMKM Tempe dan Kerupuk Gendar

TIM KKN Reguler ke-79 posko 03 UIN Walisongo Semarang mengadakan kunjungan ke Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM tempe dan Kerupuk Gendar yang ada di Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Kegiatan kunjungan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap pertumbuhan UMKM yang ada di daerah Pedurungan Kidul, Mulai dari proses produksi hingga distribusi.

Salah satu pelaku UMKM pembuatan tempe tersebut yaitu Bapak Amin. Beliau mulai merintis usaha pembuatan tempe sejak 10 tahun yang lalu. Saat ini Pak Amin sudah memiliki 2 pekerja dalam proses pembuatan tempe sekaligus pendistribusiannya. Dalam sehari Pak Amin bisa memproduksi hingga 3 karung kedelai atau sekitar 150 kg / hari. Dari jumlah produksi tempe tersebut Pak Amin memperoleh omzet sekitar 3 juta perhari jika terjual semua.

Pak Amin biasanya memulai proses produksi pukul 08.00 WIB, Diawali dengan mencuci kedelai lalu pengupasan kulit kedelai, dahulu pengupasan kulit kedelai masih manual tetapi sekarang Pak Amin sudah beralih menggunakan mesin pengupas biji. Selanjutnya yaitu proses perebusan, dalam proses perebusan diperlukan waktu selama 3 jam dan menghabiskan sebanyak 3 tabung gas kecil. Setelah direbus, kedelai didinginkan terlebih dahulu kemudian ditaburi ragi dan diaduk hingga rata. Kedelai lantas dibungkus menggunakan plastik dengan berat per kemasan 1,5 ons dan 3,5 ons, diamkan selama 2 hari di suhu ruang.

Untuk pemasaran tempe, Pak Amin sudah memiliki pelanggan tetap dari para penjual di pasar dengan harga jual Rp. 2.000 untuk kemasan 1,5 ons dan Rp. 4.000 untuk kemasan 3,5 ons. “Pemasaran tempe kami saat ini masih di sekitar Semarang saja dari para penjual di pasar yang sudah menjadi langganan”, ucap Pak Amin.

Pelaku usaha UMKM di Pedurungan Kidul yang menjadi kunjungan Tim KKN Reguler Posko 03 selanjutnya yaitu Ibu Ita dan Ibu Hanis yang memproduksi Kerupuk gendar. Perbedaannya dalam proses pencetakan kerupuk, Ibu Ita Sudah menggunakan mesin dan cetakan bulat sehingga bentuk kerupuk yang dihasilkan bulat dan rapi sedangkan Ibu Hanis masih menggunakan cetakan manual.

Dalam Sehari, Ibu Ita bisa memproduksi 5 kg sampai 10 kg kerupuk dengan varian rasa bawang, sedangkan Ibu Hanis memulai usaha kerupuk gendar sejak tahun 1996, dahulu Ibu Hanis bisa memproduksi hingga 50 kg kerupuk tetapi saat ini hanya memproduksi sesuai pesanan saja dengan varian rasa original dan rasa bawang.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk cenderung sama, yaitu beras, air, bawang putih,Sodium Tri Poli Phospat (STTP) pengganti obat bleng. Proses pembuatan kerupuk diawali dengan mencuci beras kemudian dimasak seperti saat memasak nasi pada umumnya, setelah setengah matang dicampur dengan bawang dan STTP tunggu sampai matang sambil di aduk-aduk, selanjutnya matikan api lalu nasi dipindah ke wadah yang lebih besar kemudian ditumbuk dan siap cetak. Untuk proses penjemuran sendiri memerlukan waktu paling lama satu hari, tetapi jika saat musim kemarau tidak sampai satu hari sudah kering.

Untuk pemasaran kerupuk, Ibu Ita menitipkan kerupuk yang masih mentah ke toko oleh-oleh karena lebih tahan lama, jika sudah matang kerupuk rawan pecah. Sedangkan Ibu Hanis membuat kerupuk sesuai pesanan tiap harinya dengan harga Rp. 25.000 per kg. 

Dini Syamarina Sekretaris KKN Reguler posko 03 menyampaikan kunjungan ke UMKM pembuat tempe dan kerupuk gendar adalah salah satu program kerja utama di KKN Reguler Posko 03.” Kami hari ini mengunjungi pembuat tempe dan kerupuk gendar di wilayah Rw 02 Kelurahan Pedurungan Kidul dan bertemu Ibu Ita serta Ibu Hanis. Alhamdulillah kami mendapatkan pengalaman tata cara proses pembuatan tempe dan kerupuk gendar serta mengetahui perjalanan usaha para pelaku UMKM khususnya pengusaha tempe dan kerupuk gendar di Kelurahan Pedurungan Kidul,” tutur Dini Syamarina.

Tim KKN Reguler ke 79 Posko 03 berharap setelah mengetahui lebih rinci tentang kondisi UMKM tempe dan Kerupuk Gendar ini, untuk selanjutnya bisa membantu kelancaran UMKM tempe dan Kerupuk Gendar mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Selain itu, perlu adanya apresiasi dari pemerintah juga agar produksi tempe dan Kerupuk Gendar ini semakin maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun