Mohon tunggu...
KKN Mangaran79
KKN Mangaran79 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Kolaborasi Kelompok 79

Kelompok KKN Kolaborasi Universitas se-Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Kolaborasi 79: Menggali potensi Jamur Merang di Desa Mangaran

6 Agustus 2022   09:19 Diperbarui: 6 Agustus 2022   09:33 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama kelompok 79 dengan pembudidaya jamur merang di Desa Mangaran - Dokpri

(Kelompok 79 KKN Kolaborasi yang ditempatkan di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember melakukan pengabdian selama 35 hari dalam rangka menggali potensi yang ada di desa tersebut)

Adanya KKN Kolaborasi Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember dengan tujuan mengembangkan program inovasi pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan potensi yang ada di desa untuk mencapai program pembangunan yang berkelanjutan. Potensi desa merupakan upaya untuk mendorong terwujudnya produktifitas masyarakat yang bisa dilakukan dengan cara melakukan pengembangan potensi unggulan yang ada. Sebuah desa akan maju apabila memiliki kemauan untuk mengembangkan produk unggulannya. Salah satu potensi unggulan yang dapat dikembangkan di Desa Mangaran yaitu budidaya jamur  merang.

Budidaya jamur merang merupakan salah satu budidaya yang belum banyak dilakukan oleh petani lain. Hal tersebut dikarenakan pembudidayaan jamur merang cukup sulit untuk dilakukan, mulai dari pembibitan sampai waktu panen membutuhkan ketelatenan dan ketekunan yang maksimal agar budidaya jamur merang tidak mengalami gagal panen. Walaupun budidaya jamur merang ini tergolong sulit, namun dapat menjadi potensi yang sangat menguntungkan bagi Desa Mangaran. Bagaimana tidak, masa panen jamur merang ini cukup singkat yakni 10 hari sedangkan harga jual perkilonya tergolong mahal yaitu berkisar antara Rp. 18.000 -- Rp. 22. 000.

Proses pembersihan jamur merang pasca panen - Dokpri
Proses pembersihan jamur merang pasca panen - Dokpri

Proses budidaya jamur merang cukup sederhana, karena jamur merang merupakan jenis jamur yang cukup mudah untuk tumbuh sehingga tidak membutuhkan media tanam dan proses pembudidayaan yang rumit.  Jamur Merang dibudidayakan pada bambu yang disusun sebanyak 3 tingkatan sejumlah 4 baris di setiap gudangnya. Media tanam yang digunakan berupa jerami yang telah dicampur air, katul, dan air kapur. Proses pencampuran dilakukan selama 4 hari dengan cara dibolak -- balik agar larutan tercampur rata pada jerami. Setelah 3 hari jamur yang telah tercampur tersebut dipindahkan ke tingkatan paling atas. Kemudian dilakukan proses pengovenan selama 7 jam dengan suhu 75 C.

Bapak Muket selaku salah satu petani jamur yang ada di Dusun Loncatan mengatakan bahwa dalam sekali panen jamur merang bisa memperoleh hasil 1 -- 1,5 kwintal per gudangnya dan hasil panen tersebut langsung di setor ke tengkulak. Budidaya jamur merang di Desa Mangaran hanya memproduksi barang mentah tidak memproduksi produk olahan jadi / kemasan karena terbatasnya jumlah bibit yang diproduksi. Selain itu, cuaca yang tidak menentu dan kualitas bibit yang digunakan juga dapat mempengaruhi kuantitas serta kualitas panen. Untuk mencukupi kebutuhan kosumen, petani jamur merang membeli bibit jamur dengan kualitas tinggi di Jawa Tengah.

Dalam permasalahan yang terjadi pada budidaya jamur merang di Desa Mangaran, maka Kelompok 79 KKN Kolaborasi memiliki rencana untuk mengembangkan dan meningkatkan produk jamur merang dari segi pemasarannya. Dengan adanya upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan strategi pemasaran produk jamur merang,  Kelompok 79 KKN Kolaborasi berharap agar masyarakat Desa Mangaran khususnya para pembudidaya jamur merang dapat termotivasi untuk memperluas  pemasaran jamur merang dengan cara mengembangkan produk jamur merang menjadi produk olahan barang jadi. Penulis juga berharap seluruh masyarakat dan perangkat Desa Mangaran turut mendukung upaya tersebut dari segala aspek. Apabila rencana tersebut dapat terwujud  maka masyarakat  Desa Mangaran telah berhasil untuk memanfaatkan potensi desa yang ada. Kedepannya, potensi tersebut dapat menjadi aset unggulan Desa Mangaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun