Mohon tunggu...
KKN 271TempehKidul
KKN 271TempehKidul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Kami adalah mahasiswa KKN dari Universitas Jember kelompok 271 Desa Tempeh Kidul, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Kami akan memperkenalkan potensi-potensi dan budaya yang ada di Desa Tempeh Kidul.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 271 KKN Unej, Pengrajin Tempeh Kidul Berdaya, Ciptakan Mahakarya

24 Juli 2024   21:21 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

          Tempeh Kidul merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Desa ini masih sangat kental dengan unsur kebudayaan dan tradisinya. Salah satu kebudayaan yang terus dilestarikan dan masih belum dikenal luas oleh masyarakat yaitu pengrajin barongan atau kepala reog.

          Eko Lisdianto yang kerab dipanggil dengan sebutan "Mbah" oleh rekan komunitas seni, adalah pengrajin barongan atau kepala reog sejak tahun 2012 yang berada di Desa Tempeh Kidul. Sebelum memulai karir sebagai pengrajin barongan atau kepala reog, pada tahun 2001 beliau sempat menekuni seni kaligrafi.

          Bapak Kasun Wonomerto Kidul mengungkapkan "Memang hasil karya Pak Eko masih belum dikenal luas oleh masyarakat khususnya warga Lumajang. Jadi, harapannya kami untuk kalangan pemuda bisa dijadikan motivasi untuk melestarikan budaya lokal."

          Hasil karya beliau tidak hanya laku di daerah Lumajang, melainkan juga terjual di luar kota seperti Jember, Ponorogo dan Madiun. Tidak hanya itu sebelum adanya pandemi Covid-19 karya beliau bahkan sempat terjual di luar negeri yaitu di Taiwan. Dampak dari pandemi Covid-19, kini penjualan dari barongan atau kepala reog mengalami penurunan.

         "Walaupun karya saya belum dikenal banyak orang, saya berharap karya saya bisa terus laku terjual. Memang kebudayaan ini merupakan kebudayaan asli yang pusatnya ada di Ponorogo, disini cuma membantu mengembangkan dan melestarikan biar tidak direbut negara lain. Saya harapkan generasi penerus lebih banyak lagi yang jadi pengrajin barongan reog dan ikut melestarikan" Ucapan Bapak Eko.

          Dengan adanya artikel ini, diharapkan semua kalangan pemuda dapat termotivasi untuk melestarikan budaya. Khususnya budaya lokal yang berasal dari Lumajang tanpa melunturkan unsur orisinalitas dari setiap karya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun