Peran UMKM tak hanya dirasakan nasional, tetapi juga bagi pembangunan ekonomi di desa. Pemerintah Desa saat ini memberikan perhatian besar untuk mendukung kinerja UMKM. Salah satu tujuannya tak lain untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Salah satu desa yang juga mendukung aktif perkembangan UMKM ialah Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Dengan empat UMKM yang tersebar di lima dusun, pengembangan dan penguatan potensi UMKM perlu dilakukan.
Rumah tas kulit merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang pengolahan kulit di Desa Cangkring. Didirikan pada tahun 2019, Rumah Tas Kulit dikelola oleh sepasang suami istri yaitu Mbak Habibah dan Mas Udin. Bisnis tas kulit tergolong langka dan membutuhkan keterampilan tingkat tinggi dalam pengerjaannya. Selama tiga tahun berdiri rumah produksi ini hanya memiliki satu karyawan yaitu Mas Udin selaku owner. Adapun pemasaran produk dilakukan oleh Sang Istri, yaitu Mbak Habibah. Beliau mengelola media sosial berupa facebook dan instagram, serta market place shopee untuk mempromosikan produk.Â
Penjualan dilakukan dengan sistem Pre Order (PO), yaitu pembeli memesan barang terlebih dahulu kemudian setelah disepakati desain serta uang muka pembayaran baru akan dibuatkan barangnya. Sistem penjualan semacam ini marak digunakan oleh pebisnis yang produksinya tidak dilakukan secara massal dan berbeda desain tiap produknya. Maka dari itu, owner Rumah Tas Kulit aktif memosting produknya di media online untuk mengenalkan produk Tas Kulit kepada banyak orang.Â
Tas kulit milik Mas Udin dan Mbak Habibah dibuat dari kulit ular dan kulit kambing asli. Bahan baku dipesan langsung dar Kalimantan dan Pekalongan, Jawa Tengah untuk mendapatkan kualitas kulit terbaik. Produk yang dipesan oleh pembeli sejauh ini berupa tas dan dompet. Adapun yang membuat pembeli senang adalah kita bisa mengcustom sendiri model yang diinginkan.
Proses pengerjaan tas kulit membutuhkan waktu kurang lebih 1x24 jam. Kendala yang dihadapi oleh bagian produksi adalah produktivitas yang kurang maksimal akibat kurangnya tenaga kerja. Disamping itu, pemasaran saat ini berjalan di tempat. Pesanan kebanyakan datang dari orang-orang yang sudah berlangganan sebelumnya.
Meskipun jumlah produksi banyak dan owner kewalahan, mereka berharap produk buatannya banyak dikenal orang. Melihat hal ini, KKN 75 yang menempati Desa Cangkring, Kec. Jenggawah memiliki ide untuk melakukan upgrading UMKM Rumah Tas Kulit sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Sabtu, 13/08/22 kesepuluh anggota KKN 75 datang ke rumah produksi tas kulit di Dusun Cangkring Baru, Desa Cangkring Kec. Jenggawah. Kegiatan yang berlangsung berupa pendampingan digitalisasi sebagai bentuk dari upgrading UMKM. Kegiatan yang berlangsung di antaranya:
1) Sharing ilmu mengenai UMKM dan Digitalisasi UMKM
2) Pengenalan aplikasi untuk media desain