Sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Jember untuk melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan dengan melibatkan mahasiswa, setiap kelompok yang diterjunkan ke desa mendapat mandat untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah desa agar kegiatan yang berlangsung nantinya dapat semaksimal. Program kerja KKN Kolaboratif terdiri atas 2 macam, yaitu program kerja utama dan tematik.Â
Program kerja utama merupakan tugas yang dibebankan oleh PEMKAB Jember kepada mahasiswa untuk melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan yang sudah terdata di aplikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sedangkan program kerja tematik dapat diisi sesuai dengan kreativitas mahasiswa untuk membuat kegiatan yang memajukan desa. Pelaksanaan kedua program kerja tersebut memerlukan berbagai tahap diskusi hingga akhirnya berhasil muncul beberapa rumusan kegiatan.Â
Kelompok KKN 75 yang menempati Desa Cangkring, Kec. Jenggawah berhasil merumuskan beberapa rancangan sekaligus timeline kerja pelaksanaan kegiatan selama 35 hari.
Selasa malam, 27 Juli 2022 setidaknya 98 dari 113 undangan menghadiri acara Musyawarah Desa (MusDes) yang diadakan oleh Kepala Desa Cangkring, Bapak Heru Ali Wahyudi, S IP atau yang kerap disapa Haji Akbar. Undangan tersebut terdiri atas Ketua RT, RW, dan Kepala Dusun. Pada acara ini, mahasiswa KKN juga diberi kesempatan oleh pemerintah desa untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya di Desa Cangkring.Â
Selama kurang lebih 1 jam, Denis Irawan selaku koordinator desa dibantu dengan rekan-rekannya menyampaikan program kerja beserta maksud dan tujuan dari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu bulan mendatang di depan para undangan. Berbeda dari ekspetasi anggota KKN sebelumnya, acara sosialisasi program kerja rupanya banyak menarik minat para tamu undangan. Respon mengejutkan datang dari para tamu undangan.Â
Selama sesi tanya jawab berlangsung, beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh Ketua RT, RW, maupun Kasun terkait program kerja KKN 75. Salah satu yang paling banyak mendapat perhatian adalah verifikasi dan validasi data kemiskinan melalui aplikasi DTKS. Diantaranya seperti dampak apa yang akan timbul setelah verifikasi, bagaiamana pelaksanaan verifikasi di lapangan, dan lain-lain.Â
 Tentunya hal ini tak luput dari ekspetasi bahwa masyarakat akan mengajukan pertanyaan terkait DTKS. Oleh karena itu, mahasiswa KKN 75 telah mempersiapkan jawaban terbaik untuk menjawab kekhawatiran akan dampak yang dapat ditimbulkan dari kegiatan verifikasi dan validasi data kemiskinan.Â
Setelah acara penyampaian program kerja oleh mahasiswa KKN, Haji Akbar memberikan kesempatan bagi para tamu undangannya untuk menyampaikan permasalahan wilayahnya di forum tersebut untuk dimusyawarahkan bersama.Â