bambu di Desa Gadingsari oleh mahasiswa KKN kelompok 71 diwujudkan dalam dua hal yaitu inovasi produk dan pemasaran kerajinan anyaman bambu. Dalam proses inovasi produk mahasiswa KKN dibantu oleh salah satu warga yang merupakan pengrajin besek ikan bernama Bapak Zaiyadi. Bersama beliau mahasiswa KKN mendiskusikan produk yang akan dibuat dan bagaimana cara untuk membuatnya.Â
Optimalisasi potensiInovasi produk diawali dengan proses pembuatan prototype. Prototype yang dibuat menggunakan kertas karton. Setelah prototype dibuat langkah selanjutnya diaplikasikan dengan menggunakan bambu. Mahasiswa KKN bersama pelaku UMKM pengrajin besek ikan terus berinovasi dengan mencoba membuat beberapa ukuran dan variasi. Dari inovasi ini menghasilkan beberapa produk yaitu keranjang dengan berbagai variasi bentuk dan anyaman yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti hampers, keranjang buah dan keranjang hantaran.
Jalur distribusi produk melalui pemasaran menjadi fokus utama setelah inovasi produk kerajinan bambu telah dibuat. Pemasaran berperan penting dalam kelangsungan rantai produksi. Setelah produk selesai dibuat bersama pelaku UMKM pengrajin besek ikan, mahasiswa KKN melakukan foto produk untuk kebutuhan konten sosial media sebagai branding produk.Â
Selanjutnya mahasiswa KKN menyiapkan Akun media sosial untuk memasarkan produk yang dibuat. Beberapa akun media sosial yang disiapkan adalah TikTok, Facebook dan Instagram. Media sosial yang disiapkan tidak hanya dengan membuat akun, namun juga penguploadan produk. Selain media sosial mahasiswa KKN juga menyiapkan website untuk pemasaran dan branding produk kerajinan bambu.
Jalur distribusi produk tidak hanya melalui media sosial mahasiswa KKN juga menyiapkan jalur distribusi secara offline. Untuk itu mahasiswa KKN mensurvei beberapa tempat seperti pasar dan toko souvenir untuk menjalin kerjasama penitipan dan penjualan produk.Â
Dalam hal branding dan pemasaran mahasiswa KKN juga telah mencoba melakukan penjualan produk di Alun-alun Bondowoso. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui antusiasme masyarakat terhadap produk yang dibuat. Sehingga mahasiswa KKN dapat lebih memahami bagaimana kebutuhan pasar dan respon masyarakat atas produk yang diperkenalkan. Hasilnya produk kerajinan bambu Desa Gadingsari memperoleh tanggapan positif dari masyarakat bahkan hingga dibeli dan dipesan oleh beberapa customer.Â
Semua kegiatan yang dilakukan merupakan upaya mahasiswa KKN untuk menyiapkan Desa Gadingsari menjadi pusat kerajinan bambu di Bondowoso dan sekitarnya. Dengan bukti nyata mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan minat masyarakat Desa Gadingsari untuk membuat kerajinan bambu yang bernilai tinggi serta memperoleh pangsa pasar yang luas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H