Mohon tunggu...
KKN KELOMPOK 6 UMSURABAYA 2024
KKN KELOMPOK 6 UMSURABAYA 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

KKN Desa Klutuk, Kec.Tambak Boyo , Kab Tuban

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berkunjung ke Rumah Industri Olahan Pembuatan Emping Jagung Khas Desa Klutuk

9 Agustus 2024   23:32 Diperbarui: 9 Agustus 2024   23:35 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama Ibu Rohmah selaku Pemilik UMKM Emping Jagung/dokpri

Klutuk, 9 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya melakukan kunjungan ke rumah industri olahan emping jagung milik Ibu Rohmah di desa Klutuk, kecamatan Tambakboyo. Kunjungan ini adalah bagian dari program kerja mahasiswa KKN dalam rangka melakukan pemberdayaan ekonomi lokal melalui proses produksi dan cara pemasarannya. 

Dalam kunjungan ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti secara langsung proses produksi emping jagung yang dikelola oleh Ibu Rohmah. Produk ini sudah dikenal luas oleh masyarakat sekitar dan usaha ini mulai berjalan dari tahun 2011 dengan sistem penjualan offline dan pihak reseller ada yang menjual melalui online untuk menjual kembali produk emping jagung tersebut.

"Kami merasa senang, karena dapat belajar secara langsung dari Ibu Rohmah selaku owner dari produk emping jagung ini. Melalui kegiatan ini, kami bisa memahami proses produksi dari awal hingga siap dikemas dan dipasarkan," ujar Ani, salah satu mahasiswa KKN.

Ibu Rohmah selaku pemilik usaha, menyambut dengan antusias kedatangan  mahasiswa kkn kelompok 6 dan menjelaskan bagaimana tahapan-tahapan dalam proses produksi emping jagung. "Prosesnya tidak terlalu rumit, tetapi butuh ketekunan. Proses pembuatan dimulai dari setengah 7 sampai jam 12 siang. Biji jagung yang sudah dicuci dan dijemur kemudian digoreng dengan pasir. 

Setelah itu melalui proses penumbukan biji jagung dan proses penggilingan yang diulangi samapai 3 atau 4 kali untuk memipihkan dan mengeluarkan pasir dari sisa penggorengan. Jika sudah matang hasilnya bisa sampai 47 sampai 48 kilo sedangkan 1 kilonya bisa menghasilkan 10 bungkus emping jagung dan perpack dijual dengan harga 10 ribu." ungkap Ibu Rodiah.

Beliau juga berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan dan pengertian baru bagi para mahasiswa tentang potensi usaha mikro di bidang makanan tradisional. "Saya berharap ilmu yang saya bagikan ini bisa bermanfaat, baik untuk para mahasiswa yang sedang belajar maupun untuk pengembangan usaha kecil lainnya," tambahnya.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan sinergi antara akademisi dan pelaku UMKM dapat terus terjalin, sehingga dapat bersama-sama memajukan perekonomian lokal di desa klutuk dan sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun