Layang-layang merupakan permainan tradisional yang masih dimainkan sampai saat ini. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua juga ikut bermain layang-layang.Â
Setiap daerah memiliki keunikan atau ciri khas tentang layang-layang. Potensi usaha kerajinan layang-layang di Indonesia sudah cukup banyak.Â
Salah satunya adalah usaha kerajinan layang-layang yang diproduksi Bapak Rahim, terletak di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.Â
Usaha kerajinan layang-layang dari Bapak Rahim ini memiliki keunikan tersendiri dalam proses produksinya. Salah satunya bahan-bahan yang digunakan bisa dikatakan cukup berbeda. Layang-layang yang biasanya dibuat dari bahan baku kertas, tetapi di Bapak Rahim bahan bakunya menggunakan plastik kresek.Â
Bambu yang digunakan pun dapat dilepas pasang. Pengemasannya juga terbilang sangat menarik karena bisa digulung sampai menjadi kecil sehingga dapat mempermudah pada saat dibawa kemana-mana.
Selain itu, mesin yang digunakan bukan impor dari produk luar negeri melainkan mesinnya dibuat sendiri oleh pengrajin layang-layang tanpa campur tangan dari mesin berat atau yang lain.Â
Bapak Rahim memiliki sekitar kurang lebih 50 karyawan yang merupakan masyarakat Desa Nogosari. Â Dan juga setiap bagiannya ada karyawannya sendiri-sendiri. Dalam sehari, Bapak Rahim bisa memproduksi layang-layang sampai kurang lebih 500 layang-layang.
Sistem pemasaran layang-layang di Desa Nogosari tidak hanya di daerah sekitar Desa Nogosari saja, melainkan sudah menyebar ke beberapa luar kota bahkan ke luar pulau, misalnya ke kota Kediri dan Pulau Bali.Â