Mohon tunggu...
Yoga Dhewa Pranata
Yoga Dhewa Pranata Mohon Tunggu... Lainnya - Biaya SWAB PCR untuk penerbangan pesawat dari Bandara Djuanda Surabaya ke Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado

Saya adalah seorang mahasiswa S1 fakultas pertanian. Saya berusia 22 tahun. Hobi saya adalah membuat editing dan olahraga sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Budaya Membaca untuk Meningkatkan Literasi Sejak Dini

25 Agustus 2022   07:35 Diperbarui: 25 Agustus 2022   07:56 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca merupakan sebuah kegiatan yang tidak akan terlepas dari runititas seorang pelajar. Menurut Abd. Rahman et.al (2021) literasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu untuk mengolah informasi yang dapat dipahami melalui proses membaca dan menulis. Adanya pengembangan literasi sangat penting untuk mengembangkan kreatifitas guna pengembangan anak sejak dini. Literasi dapat menjadi modal yang sangat besar apabila terus dikembangkan untuk menciptakan manusia yang berdigdaya dan mampu untuk bersaing ditengah arus globalisasi. Salah satu negara dengan pendidikan baik yang ada di Asia adalah Jepang. Ketika peristiwa kelam yang terjadi bom Hirosima dan Nagasaki yang kaisar Hirohito tanyakan pertama adalah masih berapa guru yang tersisa. Guru memiliki peran yang sangat penting di negara-negara yang maju. Adanya guru  sebagai tenaga pengajar untuk mencetak regenerasi penerus bangsa sangat krusial dan mengambil peranan yang sangat penting untuk kelanjutan suatu bangsa di masa depan.

Dokpri
Dokpri

Kelompok KKN Kolaborasi 67 memiliki sebuah program kerja utama yaitu DTKS dimana kami mendata warga penerima bantuan sosial. Rata-rata orang yang menerima bantuan sosial memiliki latar belakang pendidikan yang rendah. Sehingga dalam program kerja lainnya kami memutuskan untuk mengangkat gerakan literasi pada usia dini atau sekolah dasar. Kami memilih anak-anak sebagai target karena anak merupakan calon penerus bangsa yang akan menggantikan generasi sekarang. Kelompok KKN 67 memilih anak-anak karena lebih mudah untuk dibentuk dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka dari itu kami melihat antusiasme anak kecil di desa Lampeji memutuskan untuk bekerja sama dengan perpustakaan daerah Jember untuk mendatangkan Bus Perpustakaan Keliling di SDN 01 Lampeji. Ketika kami mengurus perizinan untuk mendatangkan Bus Perpustakaan Keliling melihatkan bapak kepala desa Lampeji dan Sekretatris desa untuk mengirimkan surat permohonan. Hal ini juga disambut baik oleh kepala sekolah SDN 01 Lampeji.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Kepala sekolah SDN 01 Lampeji menyambut baik kedatangan kami dan setuju dengan acara yang akan kami buat karena berbanding lurus dengan kegiatan sekolah dimana literasi sangat penting dan anak-anak sebagai cikal bakal penerus bangsa harus dibekali dengan ilmu yang tinggi. Kegiatan yang kami lakukan berlangsung selama dua hari karena melihat banyaknya murid yang ada di SDN 01 Lampeji sebanyak kurang lebih 350 murid dari kelas 1 SD sampai 6 SD yang tiap kelasnya terdiri dari kelas A sampai C. Kegiatan berlangsung lumayan kondusif karena kami membagi di hari pertama kelas 1 -- 3 dan hari berikutnya kelas 4 -- 6.

Susunan acara kami buat sederhana dengan makna yang mengesankan anak kecil dimana kami memberikan sajian film pendek tentang literasi dan sosialisasi tentang pentingnya literasi dan cara meraih mimpi leat adana literasi. Setelah itu kami membaca bersama di tiap-tiap kelas selama kurang lebih satu jam setengah. Output di akhir acara anak-anak yang berani maju kedepan membuat resensi untuk menceritakan hasil bacaan yang telah mereka baca. Murid-murid SDN 01 Lampeji sangat antusias dan penasaran dengan adanya Bus Perpustakaan Keliling dari Perpustakaan Daerah Jember untuk pertama kalinya. Dengan literasi hati senang pikiran terang itulah jargon kami untuk selalu dikenang oleh murid-murid SDN 01 Lampeji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun