Mohon tunggu...
KKN BBM66
KKN BBM66 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun Kompasiana Kelompok KKN BBM 66 UNAIR Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Kreativitas Ibu-ibu PKK Desa Pranti dalam Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Anorganik Menjadi Vertikultur

1 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:18 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelestarian lingkungan merupakan salah satu prinsip dan tujuan yang mendasari pembangunan berkelanjutan. Kondisi lingkungan yang lestari dapat mendukung keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan ekonomi dan sosial. Hal tersebut yang kemudian mendasari pelaksanaan sosialisasi pengolahan sampah dan pemanfaatan vertikultur oleh mahasiswa KKN BBM 66 UNAIR pada Kamis (21/06). 

Program kerja yang termasuk ke dalam bidang garap lingkungan tersebut bermaksud mengajak masyarakat desa Pranti, terutama ibu-ibu PKK Desa Pranti, untuk terlibat secara proaktif dan kreatif dalam manajemen limbah rumah tangga anorganik. Sampah botol plastik yang telah dipilah kemudian dihias dan dijadikan ‘pot’ untuk tanaman Sirih Gading.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Pranti tersebut, Kelompok KKN BBM 66 UNAIR mendapat respons yang menyenangkan dari pihak ibu-ibu PKK Desa Pranti. Menurut Bu Iswati, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pranti,

 “Masyarakat Desa Pranti menyambut baik upaya mahasiswa untuk mengenalkan upaya alternatif menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam vertikultur Sirih Gading, oleh karena di kawasan Desa Pranti terdapat permasalahan lingkungan, di mana tanaman yang ada sulit tumbuh dikarenakan air tanah yang asin ditambah musim kemarau yang panjang”.

Dokpri
Dokpri

Berbekal puluhan sampah botol plastik yang telah dikumpulkan dan beberapa peralatan seperti gunting, kawat, kuas, dan cat acrylic, ibu-ibu PKK Desa Pranti bersama mahasiswa KKN BBM 6 UNAIR kemudian melangsungkan pembuatan vertikultur Sirih Gading. 

Agar lebih menarik antusiasme ibu-ibu PKK, pembuatan vertikultur dikemas dalam bentuk perlombaan dengan menghadirkan hadiah doorprize berupa peralatan dapur. Dengan demikian, ibu-ibu PKK Desa Pranti dapat lebih termotivasi untuk mengaktualisasikan kepedulian mereka terhadap lingkungan melalui pemanfaatan limbah rumah tangga anorganik menjadi vertikultur. 

“Sepanjang perlombaan, saya melihat ibu-ibu [PKK Desa Pranti] tertawa dan menikmati waktunya. Ini [merupakan] program yang mengasyikkan”, ujar Bu Iswati di penghujung acara.

Dokpri
Dokpri

Sosialisasi pengolahan sampah dan pemanfaatan vertikultur lantas dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan sukses. Melalui program kerja tersebut, mahasiswa KKN BBM 66 UNAIR berharap bisa menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan di Desa Pranti serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya manajemen limbah rumah tangga anorganik.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun