Mohon tunggu...
Kkn65 Batubara
Kkn65 Batubara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

satukan langkah satukan suara, tetap semangat menggapai tujuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemeriahan 17 Agustus di Desa Benteng: dari Lomba Tarik Tambang hingga Panjat Pinang

22 Agustus 2024   13:20 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:24 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kkn 65 UINSU /dok. pri

Suasana semarak dan penuh kegembiraan menyelimuti Desa Benteng saat warga berbondong-bondong mengikuti berbagai perlombaan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 pada Sabtu 17 Agustus 2024 Pukul 10.00 di Desa Benteng Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara.

Dari pagi hingga sore, lapangan desa menjadi pusat kegiatan dengan diadakannya berbagai lomba tradisional, seperti tarik tambang dan panjat pinang, yang selalu menjadi favorit warga. Kemeriahan acara tidak hanya diikuti oleh anak-anak dan remaja, tetapi juga orang dewasa yang turut ambil bagian dalam setiap perlombaan dengan penuh antusias. Perayaan ini menjadi momen kebersamaan yang mempererat tali persaudaraan antarwarga dengan mahasiswa KKN sekaligus mengingatkan pentingnya semangat gotong royong dan nasionalisme.

Bendahara Panitia 17 Agustus Desa Benteng, Rispa Amelia mengatakan "Perayaan ini bukan hanya untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga untuk mempererat kebersamaan dan persaudaraan di antara warga dengan para mahasiswa KKN" ungkapnya.

Lomba tarik tambang menjadi salah satu acara yang paling dinanti, dengan tim-tim yang terdiri dari perwakilan masing-masing dusun. Sorak sorai dan dukungan dari para penonton semakin menambah semangat para peserta untuk memenangkan lomba.

17 Agustus Desa Benteng /dok. pri
17 Agustus Desa Benteng /dok. pri

Selain tarik tambang, lomba panjat pinang juga menjadi sorotan utama. Sebuah batang pinang yang dilumuri minyak licin berdiri tegak di tengah lapangan, dengan berbagai hadiah menggantung di puncaknya. Lomba ini selalu berhasil menarik perhatian karena tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi juga kerjasama tim yang baik. Tawa riuh rendah terdengar ketika para peserta berusaha keras mencapai puncak, namun sering kali tergelincir dan terjatuh sebelum akhirnya ada yang berhasil meraih hadiah.

Tidak hanya itu, berbagai perlombaan lain seperti balap karung, lomba makan kerupuk, dan lomba balap kelereng juga diadakan, membuat suasana semakin meriah. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, semuanya terlibat dan berpartisipasi dengan semangat yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun