Indonesia belakangan ini sedang memasuki musim penghujan. Cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas tinggi sulit diprediksi di berbagai daerah. Trenggalek menjadi salah satu kota di Indonesia yang mengalami bencana longsor pada 17 Oktober 2022 akibat hujan deras yang mengguyur beberapa hari.
Agung Widodo dari BPBD Trenggalek mengatakan,”Kejadiannya hampir bersamaan dengan banjir bandang yang ada di daerah dataran yang ada di Trenggalek”. Adapun 8 kecamatan di Trenggalek yang terdampak bencana yaitu Kecamatan Trenggalek, Bendungan, Pule, Dongko, Kampak, Tugu, Suruh, dan Gandusari.
Desa Sumurup yang berada di Kecamatan Bendungan menjadi salah satu desa yang mengalami bencana longsor. Bencana longsor ini mengakibatkan banyak kerugian material meskipun tidak ada korban jiwa. Namun tingkat kerusakan yang terjadi meliputi keruskan ringan sampai berat seperti hewan ternak yang hilang tertimbun longsor, kandang rusak, jalan retak, tembok retak, hingga rumah retak dan rusak akibat tertimbun longsor.
Dalam pemulihan korban bencana tanah longsor, masyarakat bergotong royong untuk membersihkan material longsor. Selain itu mahasiswa KKN UM juga turut berpartisipasi bersama perangkat Desa Sumurup. Mahasiswa KKN UM Desa Sumurup melakukan pemetaan, pendataan warga yang terdampak, menerima dan ikut membantu menyalurkan bantuan yang datang dan diserahkan kepada warga yang terdampak. Mahasiswa KKN UM Desa Sumurup juga turut serta membantu pendataan relokasi bagi korban.
Penulis : Velya Shania Putri
DPL : Dr. H. Agung Winarno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H