Mohon tunggu...
KKN 63Mengen
KKN 63Mengen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Kami adalah kelompok KKN 63 Desa Mengen 2022/2023 Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Limbah Cair Tahu sebagai Bahan Pestisida Nabati

3 Agustus 2023   21:53 Diperbarui: 3 Agustus 2023   22:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu, 26 Juli 2023 di Balai Desa Mengen, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, dilakukan sosialisasi sekaligus demonstrasi pembuatan pestisida dari limbah tahu. Diketahui bahwa Kecamatan Tamanan memang terkenal dengan industri rumahan tahu dan penghasil produksi salah satu tahu terenak yang bahkan biasa dijual di Kabupaten Jember. Di Desa Mengen sendiri, terdapat industri rumahan tahu yang berada di Mengen Utara dan Krajan Utara. Sayangnya, masyarakat belum memiliki kesadaran mengolah limbah tahu yang berbentuk cair tersebut karena tidak mengetahui kegunaan limbah tahu. Limbah-limbah cair itu pada akhirnya harus dibuang ke sungai setelah produksi tahu selesai dilakukan.

Kemudian atas usulan salah satu mahasiswi kelompok KKN 63 yang bertugas di Desa Mengen, yaitu Siti Maisaroh yang berasal dari program studi Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember, maka kelompok KKN 63 sepakat untuk membuat inovasi dalam pembuatan pestisida yang biasanya identik dari bahan kimia, kini dibuat dari bahan-bahan nabati. Bahan utama untuk membuat pestisida nabati ini adalah rempah-rempah, yang mana kelompok KKN 63 menggunakan sereh wangi dan temulawak sebagai bahan rempah-rempahnya. Untuk bahan tambahannya, digunakan air kelapa, limbah tahu, dan EM4 khusus tanaman.

Tahapan dalam pembuatan pestisida nabati antara lain:

  1. Cuci bersih dan haluskan menggunakan blender atau alat tumbuk sereh wangi dan temulawak

  2. Mencampurkan limbah tahu cair dengan air kelapa, kemudian aduk hingga tercampur rata

  3. Memasukkan sereh wangi dan temulawak ke dalam campuran air limbah tahu dan air kelapa, kemudian aduk hingga merata

  4. Menambahkan Em4 ke dalam larutan air limbah tahu dengan menambahkan setengah sendok teh sabun colek.

  5. Memasukkan semua larutan ke dalam botol, kemudian tutup rapat

  6. Simpan fermentasi dari limbah air tahu tersebut selama 7 sampai 10 hari

Aturan pakai untuk pestisida fermentasi dari limbah tahu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menyemprotkan pestisida pada daun yang terkena kutu daun dan serangan hama, serta menyiramkan pestisida pada batang dan pupus daun pada hama penggerek. Pestisida ini juga dapat disiramkan pada tanah. Tidak ada takaran tertentu untuk berapa banyak botol pestisida fermentasi limbah tahu yang dapat digunakan dalam satu kali penyemprotan. Lebih banyak pestisida fermentasi limbah tahu yang digunakan, maka akan semakin baik untuk tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun