Desa Tamanan memiliki banyak sekali produsen tahu. Pembuatan tahu menghasilkan volume limbah yang cukup banyak terutama limbah cairnya.
Mahasiswa KKN UNEJ UMD 62 melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini bertujuan untuk mengoptimalkan limbah cair tahu agar tidak merusak lingkungan sekitar.
Limbah cair tahu mengandung protein tinggi yang mudah terurai dengan cepat. Cairan ini apabila dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan bau busuk dan pencemaran lingkungan. Maka pengolahan limbah cair tahu menjadi pupuk ini menjadi salah satu alternatif pemanfaatan limbah cair tahu menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pupuk organik cair dengan pembuatannya yang sederhana dan bahan yang mudah ditemukan dapat bermanfaat untuk pertanian khususnya di lingkungan Desa Tamanan.
Pupuk organik cair dari limbah cair tahu bermanfaat untuk kesuburan tanaman, diantaranya untuk daun, batang, dan akar khususnya pada tumbuhan holtikultur.
Pupuk organik cair yang berasal dari limbah tahu mengandung komposisi unsur hara esensial seperti N, P, dan K yang dibutuhkan tanaman. Kandungan hara limbah cair tahu setelah difermentasi dapat langsung diserap oleh tanaman. Unsur nitrogen berfungsi menyusun protein dan merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun, unsur fosfor berguna sebagai pengontrol aktivitas dalam sel dan membantu proses pernapasan dan asimilasi, serta unsur kalium bermanfaat membentuk protein dan batang yang lebih kokoh
Acara sosialisasi dan pelatihan disambut antusias oleh masyarakat Desa Tamanan dan dihadiri oleh perangkat desa serta sektor keamanan Desa Tamanan
“Pembuatan pupuk organik cair dari limbah cair tahu merupakan salah satu terobosan dalam memanfaatkan limbah cair tahu sekaligus mengurangi pencemaran mata air oleh limbah tahu, agar menjadi sesuatu yang bermanfaat.” Ujar Mekar mahasiswa KKN UMD 62
“Kami sangat mendukung inovasi dari adik-adik mahasiswa KKN dan merencanakan untuk memproduksi dalam skala lebih besar dan dipasarkan melalui BUMDES” ujar Bapak Hendrik Adi PurnawanKepala Desa Tamanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H