Stunting merupakan salah satu permasalahan yang masih marak di Indonesia. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru terlihat saat berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa
Menurut data statistika, 14% anak di Desa Tamanan masih mengalami stunting. Salah satu upaya KKN Unievrsitas Jember UMD Kelompok 62 dalam penanggulangan stunting pada balita adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan penanggulangan stunting.
"Kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan penyuluhan stunting, cara mencegah, dan penanggulangan stunting" ujar Hayyin (Kamis, 03/08/2023)
Sosialisasi didukung oleh kehadiran ibu kader posyandu, bidan desa, dan antusiasme dari masyarakat Desa Tamanan
"Diharapkan melalui kegiatan ini meningkatan kesadaran masyarakat terhadap masalah stunting dan penanggulangannya, dan tercipta kondisi lingkungan yang mendukung program penguatan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sebagai pencegahan stunting" tambah Hayyin selaku ketua KKN UMD 62 Desa Tamanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H