Mohon tunggu...
KKN MIT 102
KKN MIT 102 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami merupakan mahasiswa KKN MIT Moderasi Beragama Posko 102 UIN Walisongo Semarang yang bertempat di desa Wates Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Gotong Royong Bersihkan Sumber Mata Air Keramat : Mahasiswa KKN dan Warga Desa Wates Siapkan Tempat Suci untuk Malam 1 Suro"

13 Juli 2024   23:19 Diperbarui: 13 Juli 2024   23:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pembersihan mata air keramat

Wonotunggal, Batang (05/07/2024) -- Dalam rangka persiapan upacara Malam 1 Suro, mahasiswa KKN Posko 102 bersama warga Desa Wates melaksanakan kerja bakti rutin membersihkan Sendang Mbelek Wali. Acara gotong royong yang dilaksanakan setiap tahun ini dimulai sejak pagi pukul 06:00 WIB dan berlangsung dengan semangat kebersamaan yang tinggi. Bertempat di dukuh pungangan desa wates.

Sendang Mbelek Wali, yang akan dijadikan tempat suci untuk pencucian Kris pada malam 1 Suro, merupakan situs bersejarah yang memiliki nilai sakral bagi masyarakat setempat. Mahasiswa dan warga bahu-membahu membersihkan area sendang, mencabut dan membabat rumput liar, mengumpulkan sampah, menyapu halaman hingga jalan untuk menuju tempat tersebut, menguras Sendang (Mata Air) serta memastikan lingkungan sekitar sendang tetap bersih dan terjaga.

Ketua Posko 102, Bondan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga desa yang telah antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini. "Kerja bakti ini tidak hanya sebagai persiapan upacara Malam 1 Suro, tetapi juga sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian kita terhadap situs bersejarah ini. Semoga kerja sama ini terus terjalin dengan baik," ujarnya.

Selain kerja bakti, tim KKN juga berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Suparno dan Bapak Daryono, pemangku adat yang bertanggung jawab atas perawatan dan pengelolaan Sendang Mbelek Wali. Dalam wawancaranya, Bapak Suparno menjelaskan pentingnya sendang ini bagi masyarakat Desa Wates.

"Sendang Mblek Wali ini bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga tempat suci yang digunakan untuk berbagai ritual adat, termasuk pencucian Kris pada malam 1 Suro. Sendang ini adalah warisan leluhur dari para wali sejak tahun 1994 dan mulai dibuat khaul pada tahun 1997, tepatnya setiap bulan Maulud tanggal 26 Jawa. Peninggalan ini berasal dari Mbah Supo, atau yang lebih dikenal sebagai Syekh Maulana Muhammad Tungwulung," jelas Bapak Suparno.

Bapak Suparno juga menceritakan tentang batu yang berada di tengah sendang. "Batu yang ada di tengah itu digunakan untuk mengelus atau mengasah Kris, dan batu yang lebih besar lagi digunakan untuk menutup sumber mata air supaya air tidak meluap. Konon, jika batu itu tidak menutup sumber air, desa ini bisa berubah menjadi laut," tambahnya.

Bapak Daryono menjelaskan lebih lanjut tentang tujuan pencucian Kris. "Pencucian Kris ini dilakukan untuk menghaluskan permukaan Kris yang awalnya kasar. Proses ini juga memiliki makna spiritual yang mendalam, menghubungkan kita dengan leluhur dan menjaga tradisi yang telah berlangsung turun-temurun," ungkapnya.

Dengan kerja bakti ini, diharapkan Sendang Mbelek Wali siap digunakan untuk upacara Malam 1 Suro dengan suasana yang lebih bersih dan khidmat. Mahasiswa KKN dan warga Desa Wates berkomitmen untuk terus menjaga kebersihan dan kelestarian sendang, sehingga dapat terus digunakan untuk berbagai kegiatan adat dan spiritual.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan masyarakat setempat, tetapi juga menanamkan rasa cinta dan kepedulian terhadap situs-situs bersejarah yang ada di desa tersebut. Mahasiswa KKN Posko 102 berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Wates.

proses pengurasan sendang
proses pengurasan sendang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun