Mohon tunggu...
KKN 303 WALIDONO
KKN 303 WALIDONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kelompok 303 UMD Periode II Tahun 2022 di Desa Walidono, Kec. Prajekan, Kab. Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengembangan Potensi Desa Walidono Melalui Produksi Yoghurt Pepaya oleh Mahasiswa KKN Universitas Jember

31 Agustus 2022   06:54 Diperbarui: 31 Agustus 2022   14:57 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember melakukan penerjunan mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode II tahun 2021/2022. Sebanyak 2.294 mahasiswa tersebar ke berbagai desa yang terdapat di 5 daerah, yakni Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Pasuruan dan Jember. Terdapat 134 kelompok yang ditempatkan di Bondowoso, salah satunya adalah Kelompok KKN 303 yang ditempatkan di Desa Walidono.

Desa Walidono merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Desa seluas 1.791 Ha ini berada pada ketinggian 500 mdpl. Secara administratif, Desa Walidono berbatasan dengan Kabupaten Situbondo pada bagian barat dan utara desa. Bagian utara berbatasan dengan Desa Kalibagor dan bagian barat berbatasan dengan Desa Tambak Ukir. Sedangkan bagian selatan berbatasan dengan Desa Cangkring dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Prajekan kidul dan Desa Prajekan Lor.

Desa Walidono memiliki 3.263 penduduk dan mayoritas jenis tanaman buah yang ditanam di Desa Walidono adalah tanaman pepaya. Hingga saat ini, pemanfaatan tanaman pepaya hanya terbatas pada buah pepaya yang tidak terlalu matang dan daunnya saja. Sedangkan untuk pepaya yang matang lebih banyak digunakan untuk pakan ternak dan tidak diolah lebih lanjut menjadi produk olahan. Hal ini  sangat disayangkan karena produk olahan lebih memiliki nilai jual dan berpotensi untuk mengembangkan perekonomia desa. Dalam menanggapi permasalahan ini, kelompok KKN 303 melihat adanya potensi untuk memanfaatkan buah pepaya tersebut menjadi yoghurt pepaya.

Buah pepaya ini nantinya akan diolah menjadi yoghurt pepaya melalui proses fermentasi. Bahan yang diperlukan untuk membuat yoghurt pepaya ini cukup sederhana, yaitu susu UHT, yoghurt, pepaya, dan gula. Susu awalnya dipanaskan lalu dicampur dengan yoghurt sebagai starter. Proses fermentasi dilakukan selama 8 jam lalu dicampur dengan gula dan pepaya yang sudah dijadikan bubuk. Produk yoghurt kemudian dikemas dan siap dipasarkan.

screenshot-1076-630f1451dbfe1719dc603892.png
screenshot-1076-630f1451dbfe1719dc603892.png
Produk ini sebaiknya diminum 2 hari setelah proses pengemasan demi menjaga kualitas yoghurt tetap baik. Manfaat yang dapat diperoleh dari produk ini adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperlancar sistem pencernaan, menyehatkan mata dan menjaga kekuatan tulang. Produk "Walidono Yoghurt" tidak menggunakan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi semua kalangan.

Proses pembuatannya yang cenderung mudah dan dapat diproduksi sendiri di rumah menyebabkan proses pengembangannya lebih cepat. Penggunaan media online sebagai media pemasaran memberikan akses yang lebih jauh dan cepat terhadap pelanggan sehingga jangkauan penjualan dapat lebih luas. Proses pemasaran juga dapat dilakukan melalui reseller dan toko oleh-oleh sehingga "Walidono Yoghurt" dapat menjadi ciri khas Desa Walidono dan dapat membantu 307 penduduk yang tidak memiliki mata pencaharian tetap.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun