Mahasiswa KKN Kolaboratif 75 meluncurkan program inovatif untuk mengatasi masalah sampah di Desa Cangkring dengan memanfaatkan plastik limbah rumah tangga sebagai media tanam. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran di sungai yang terjadi akibat kurangnya tempat pembuangan akhir (TPA) dan perhatian dari pemerintah desa.
Kurangnya fasilitas TPA di Desa Cangkring menyebabkan banyak warga membuang sampah langsung ke sungai. Untuk mengatasi masalah ini, Tim KKN 75 membuat program Polybag Alternatif yang menggunakan plastik limbah rumah tangga sebagai pengganti polybag.
Kegiatan pengumpulan plastik dilakukan dalam dua sesi, yaitu pada 30 Juli 2024 dan 5 Agustus 2024. Tim KKN 75 Desa Cangkring mengumpulkan plastik dari pinggir sungai dan mengambil limbah sampah plastik di rumah warga, kemudian membersihkannya, dan membiarkannya kering.Setelah itu, plastik dilubangin di bagian bawahnya untuk memungkinkan keluarnya air saat disiram. Proses yang terakhir melibatkan pengisian plastik dengan campuran tanah dan pupuk, sehingga siap untuk digunakan sebagai media tanam.
Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi pencemaran sampah di sungai, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk penggunaan limbah plastik, sekaligus mendukung pertumbuhan tanaman dengan media yang ramah lingkungan.
Pihak desa menyambut baik inisiatif ini dan berharap program ini dapat menjadi contoh positif untuk pengelolaan sampah dan praktik ramah lingkungan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H