Mohon tunggu...
KKN T BKKBN KELOMPOK 54
KKN T BKKBN KELOMPOK 54 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 54

Kuliah Kerja Nyata Tematik Bangga Kencana Kelompok 54 Universitas PGRI Madiun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyuluhan Peran Remaja dalam Program PUP Melalui Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja untuk Cegah Stunting

13 Februari 2023   08:41 Diperbarui: 13 Februari 2023   09:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam bahasan yang sama, para generasi yang ada di Desa Gandul saat ini---terutama remaja---yang akan menjadi calon orang tua, harus tahu dan penting untuk tahu bahwa anak yang tumbuh dan berkembang dengan kondisi stunting akan mengalami banyak hal tidak menyenangkan, seperti mengalami keterlambatan proses pendewasaan tubuh, masalah saat kehamilan dan persalinan pada perempuan, serta berbagai risiko penyakit yang meskipun tidak menular.

Upaya Mahasiswa UNIPMA Bantu Berantas Stunting Melalui Penyuluhan

Pada Kamis (26/1/2023) Mahasiswa KKN-T UNIPMA Kelompok 54, Poktan BK (Bina Keluarga) dan BKR (Bina Keluarga Remaja) berkolaborasi dalam memberikan penyuluhan dengan tema "Berantas Stunting" kepada tiga kelompok target, yaitu para ibu, remaja, dan calon pengantin yang tersebar di Desa Gandul. Kegiatan penyuluhan ini sendiri bertempat di Balai Desa Gandul, Kecamatan Pilangkenceng.

Meski disampaikan kepada kelompok target yang berbeda-beda, muara tujuan penyuluhan ini sebenarnya saling memiliki benang merah. Dengan materi penyuluhan "PERAN REMAJA DALAM PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) MELALUI PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA (PKBR) UNTUK CEGAH STUNTING", para mahasiswa pemateri menyampaikan beberapa hal yang dapat dirangkum dalam poin-poin  sebagai berikut.

Pertama, agar para ibu memperhatikan pola asuh pada anak-anaknya. Pola asuh yang pertama, yaitu berkenaan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Apabila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak berisiko mengalami stunting. Pola asuh yang kedua berkenaan dengan perilaku penyaluran pesan atau informasi positif kepada anak. Dalam hal ini, utamanya, keberadaan orang tua diperlukan untuk membimbing anak---di kala sudah memasuki usia remaja atau usia pernikahan---dalam mempelajari dan mendiskusikan tentang aspek-aspek yang harus disiapkan sebelum memutuskan untuk menikah demi terciptanya keluarga baru sejahtera dan terbebas dari stunting.

Kedua, agar para remaja mengetahui batasan usia yang ideal untuk menikah dan berkeluarga; apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memutuskan untuk berkeluarga. Terlebih, apa yang harus mereka lakukan untuk mencegah lahirnya generasi dengan kondisi stunting ketika sudah berkeluarga nanti. Terutama remaja putri---yang akan menjadi calon ibu di masa mendatang---agar menerapkan pola hidup sehat dan bersih, serta memenuhi kebutuhan gizi, utamanya zat besi, guna meminimalisir risiko terjadinya gangguan saat kehamilan dan persalinan.

Ketiga, agar para calon pengantin memiliki rujukan sehingga dapat memantapkan diri terkait aspek-aspek penyiapan kehidupan berkeluarga, yakni mencakup (1) persiapan keyakinan/agama; (2) persiapan fisik/biologis; (3) persiapan mental/psikologis; (4) persiapan sosial ekonomi; serta (5) persiapan pendidikan dan keterampilan. Kelima aspek yang disampaikan ini, tidak lain juga bermuara pada tujuan mencegah lahirnya generasi stunting.

Demikianlah. Melalui upaya penyuluhan ini, mahasiswa berharap dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan kepada para ibu, remaja, dan calon pengantin di Desa Gandul mengenai pentingnya pencegahan stunting. Sebab, bukan tidak mungkin dengan berbekal pengetahuan tersebut, masyarakat Desa Gandul dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia yang ditargetkan mencapai angka 14% pada tahun 2024 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun