Kelompok mahasiswa KKN KOLABORATIF #2 TAHUN 2023 Di Desa Curahnongko Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember mengunjungi salah satu tempat Budidaya sayur organik Di Desa Curahnongko
Gagasan ini di prakarsai oleh Bapak Rukun Widayat dengan mendirikan organisasi “Omah Ijo” dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat desa Curahnongko dengan membudidayakan sayur organik.
Sayur organik merupakan sayuran yang dibudidayakan dengan teknik pertanian organik tanpa menggunakan bahan kimia pada saat proses pemupukan maupun proses penyemprotan hama. Sayur organik ini dianggap lebih aman untuk dikonsumsi karena memiliki kualitas yang lebih tinggi dan kandungan residu pestisida yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan sayur non-organik. Sayur organik juga mengandung vitamin C, zat besi, flavonoid dan antioksidan yang tinggi sehingga sayur organik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, selain itu penanaman organik dapat menjaga ekosistem tanah dan air.
Omah Ijo ini menjadi wadah bagi para petani di Desa Curahnongko dalam mengembangkan potensi desa khususnya dalam bidang pertanian yang didukung oleh tanah yang subur dan udara yang sejuk sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Budidaya ini telah berjalan selama 2 tahun dengan menggunakan metode penanaman secara organik dan hidroponik, tanaman yang dibudidayakan meliputi selada, pakcoy, dan sawi marakot. Pengunaan pupuk dalam metode penanaman organik di Omah Ijo ini memanfaatkan kotoran ternak yang diolah menjadi pupuk organic. Sedangkan untuk penanaman dengan metode hidroponik mengunakan Ab Mix sebagai nutrisi pada tanaman sehingga dapat tumbuh dengan baik. Penanaman dengan menggunakan dua metode ini membutuhkan waktu selama 45 – 60 hari setelah benih ditanam hingga siap panen.
Untuk pemasaran hasil budidaya sayuran organik masih terbatas pada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Omah Ijo. Hal ini dikarenakan kurangnya edukasi dan minat masyarakat akan manfaat sayur organik.
“Konsep dari pertanian organik itu fisik gk perlu cantik, tapi kandungan gizinya tinggi. Dan biasanya dikonsumsi oleh dokter, rumah sakit atau ekspatriat yang mengerti kandungan dalam sayur organik” ungkap Pak Gawit.
Oleh karena itu, pemasaran sayur organik perlu dikembangkan secara meluas dengan memanfaatkan sosial media diiringi dengan memperluas pemahaman masyarakat tentang kandungan yang ada pada sayur organik.