Mohon tunggu...
KKN 064Mandirancan
KKN 064Mandirancan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - KKNT PPC UMP Desa Mandirancan

KKNT PPC UMP Desa Mandirancan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKNT PPC Universitas Muhammadiyah Purwokerto Desa Mandirancan Membuat Keran Otomatis

22 Februari 2021   08:24 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:47 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BANYUMAS - Mahasiswa KKNT PPC Universitas Muhammadiyah Purwokerto membuat keran air otomatis dan pemilahan sampah di Balai Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen Sabtu, 20 Februari 2021.Upaya kecil yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik Percepatan Penanganan Covid-19 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Desa Mandirancan untuk pencegahan covid-19 yaitu dengan membuat keran air otomatis. Hal ini guna mendukung budaya mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas atau memasuki suatu tempat.

Sukono Kepala Desa Mandirancan mendukung kegiatan mahasiswa. Beliau mengatakan, “kami mendukung penuh kegiatan mahasiswa untuk memajukan Desa Mandirancan dan jangan sampai putus silaturahmi setelah KKN (20/2).” Selain itu, beliau juga berharap masyarakat Desa Mandirancan dapat memanfaatkan fasilitas keran air otomatis untuk mencegah penularan covid-19 melalui keran dan menghemat penggunaan air.
Mahasiswa KKNT PPC Desa Mandirancan juga membuat tempat sampah organik dan anorganik. Pemisahan tempat sampah ini bisa menjadi contoh untuk warga Desa Mandirancan. Sampah organik dibuat pakan magot dan sampah anorganik dibuat ecobrick. Pemanfaatan sampah anorganik di desa ini sudah cukup berkembang. Dilihat dari terpasangnya ecobrick di setiap Rukun Warga (RW). Sukono berharap warga Desa Mandirancan mempunyai tempat sampah orgnaik dan anorganik di setiap rumah.

Menurut salah satu warga adanya mahasiswa KKN di Desa Mandirancan membawa pengaruh positif dalam setiap bidang. “Pemasangan tempat sampah organik dan anorganik menjadi contoh bagi warga, saya pun akan menerapkan pemilahan sampah,” ujar Wati.

“KKN bentuk nyata mahasiswa terjun ke masyarakat dan kelak mahasiswa pun akan kembali ke lingkungan masyarakat,” tutur I Dewa Nyoman Dharma Putra koordinator desa. Ia menambahkan “bentuk nyata mahasiswa KKN mengabdi kepada masyarakat dan menggerakan masyarakat untuk kemajuan desa.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun