Pemenuhan pupuk masih menjadi permasalahan utama bagi petani di desa Wonoasri. Alternatif yang bisa dilaksanakan adalah dengan memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar desa Wonoasri seperti bambu. Akar pada tanaman bambu dapat ditransformasi menjadi pupuk organik melalui serangkaian proses fermentasi. KKN Kolaboratif 041 mengadakan kegiatan penyuluhan serta pelatihan pada Selasa (22/8/2023) dengan narasumber Bapak Nugroho Hari Wibowo selaku PPL Pertanian Desa Wonoasri untuk memperkenalkan pupuk organik kepada masyarakat wonoasri melalui pemanfaatan akar bambu dengan memanfaatkan bakteri akar (rhizobacter) menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan, yakni PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacter).
PGPR merupakan kelompok bakteri menguntungkan yang aktif dalam kolonisasi rhizofir yang sangat bermanfaat bagi tanaman (Rachma et al., 2018) karena kemampuannya dalam menyuplai dan memobilisasi atau memperlancar serapan unsur hara yang berbeda-beda di dalam tanah serta mensintesis dan mengubah strukturnya. Oleh karena itu, PGPR sebagai pupuk organik ramah lingkungan merupakan salah satu alternatif penyediaan zat stimulan pertumbuhan (biostimulant) bagi bakteri baik dengan cara mensintesis dan mengatur konsentrasi zat pengatur  tumbuh yang bervariasi dan dapat memperlancar penyampaian unsur hara esensial dan pengendalian tanah. patogen (bioprotektan) (Jannah et al., 2022).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI