Pada Rabu (9/8/2023) Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan mengadakan sosialisasi di Balai Desa mengenai Bimtek/Peningkatan Kapasitas Bagi Petani Tentang Teknologi Tepat Guna dihadiri oleh Bapak Purwoto, Bapak Misiran serta Bapak Bowo sebagai narasumber. Acara sosialisasi dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa. Materi pertama yang disampaikan adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). PMK merupakan penyakit serius yang terjadi pada hewan dan sangat menular dan disebabkan oleh virus bernama Aphthovirus serta menyerang semua hewan berkuku belah, termasuk sapi, domba, kambing, unta, rusa dan babi.Â
PMK tidak memengaruhi kuda, zebra, anjing dan kucing. Virus tersebut bisa menyebar melalui cairan dari lepuh dan oleh air liur hewan yang terinfeksi. Hewan bisa terinfeksi pada saat melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi. Wabah PMK biasanya dapat dikendalikan dengan karantina dan pembatasan pergerakan, pemusnahan hewan ternak yang terkena dan berkontak, dan pembersihan dan disinfeksi tempat, peralatan, dan kendaraan yang terkena dampak.
Materi kedua disampaikan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian oleh Bapak Bowo terkait teknologi tepat guna khususnya alat pemanen padi dan alat penangkal gulma pada pertanian organik yang membantu untuk mempermudah dan efisiensi waktu pemanenan padi serta mencegah hama pada pertanian organik.Â
Penggunaan TTG pada sektor pertanian khususnya alat pemanen ini memiliki dampak positif terhadap petani. Alat pemanen padi memiliki keunggulan antara lain metode potong pendek atau pengumpanan jerami langsung ke mesin, pengumpanan dengan jerami dipegang oleh tangan dan lainnya. Kerusakan gabah yang dihasilkan dengan penggunaan alat pemanen padi pun kecil, dan memiliki kemampuan pemisahan yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H