Kelompok yang beranggotakan sepuluh orang dari empat kampus berbeda ini resmi kembali ke kampusnya masing-masing setelah dilaksanakan ujian KKN pada 30 Agustus 2022.
Pada minggu awal, KKN Kolaboratif 50 memfokuskan kegiatannya untuk melaksanakan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama ibu-ibu ketua PKH dan perangkat desa.
Pada minggu kelima, KKN Kolaboratif Kelompok 50 memfokuskan kegiatannya untuk berpamitan dengan perangkat desa dan tokoh agama serta mengerjakan tugas akhir KKN. Selain itu terdapat upacara penutupan di kantor kecamatan dan alun-alun Jember serta pameran atau expo setelahnya.
Pada Kamis, 27 Agustus 2022 diadakan penarikan mahasiswa KKN Kolaboratif 50 di Balai Desa Harjomulyo. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perangkat desa, mahasiswa serta dosen pembimbing lapang dan ditutup dengan penyerahan cindera mata serta foto bersama.
Pada malam harinya, dilaksanakan tasyakuran kecil-kecilan. Kegiatan tersebut digelar oleh Ibu Businatul Mas'amah, pemilik rumah khusus untuk mahasiswa KKN dan mengundang perwakilan Karang Taruna, Forum Anak Desa, serta beberapa perwakilan perangkat desa.
Keesokan harinya, mahasiswa KKN Kolaboratif 50 meninggalkan Desa Harjomulyo pada pukul 07.10 WIB untuk menuju Alun-Alun Jember. Dalam rangka ceremonial penutupan kegiatan, terdapat upacara yang harus diikuti oleh mahasiswa KKN yang kemudian dilanjutkan dengan pameran potensi daerah masing-masing.
Pada kesempatan tersebut, KKN Kolaboratif 50 mengenalkan batik buatan Forum Anak Desa Harjomulyo. Batik asal Desa Harjomulyo memiliki enam ragam yang coraknya mengangkat potensi daerahnya yakni bambu dan kopi.
Hal ini dilatarbelakangi karena Desa Harjomulyo merupakan desa penghasil krey yang kerajinannya sudah terkenal Se-Jember. Selain itu pada sektor perkebunan, Desa Harjomulyo memiliki kebun kopi dengan luas ratusan hektar yang kemudian menjadi mata pencaharian hampir seluruh penduduk desa.
Selain kedua sektor di atas, masih banyak potensi desa yang dapat digali dan dimaksimalkan pemanfaatannya. Misalnya saja kebun pisang dan pepaya warga yang pemasarannya sudah mencapai luar Jember, bahkan ekspor.
Besar harapan, mahasiswa kkn yang akan datang dapat mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi lokal. Tak hanya itu, mahasiswa diharapkan mampu membantu masyarakat desa setempat untuk melakukan pengolahan terhadap produk hasil pertanian sehingga produk tersebut tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah saja.
