Kompasiana.com -- Kelompok KKN UMD 476 dari Universitas Jember menyampaikan pentingnya pakan mandiri untuk tingkatkan pendapatan pembudidaya ikan.
Biaya pakan terbilang tinggi sehingga menjadi momok bagi pembudidaya. Bahkan, 70% dari biaya budidaya ikan berasal dari pakan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya inovasi pakan mandiri untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi agar pendapatan meningkat. Berangkat dari problematika tersebut, kelompok KKN 476 melaksanakan program edukasi pembuatan pakan ikan mandiri di Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.
Anggota kelompok KKN 476, Muhammad Hendy Putra Amanda, menyampaikan bahwa dalam budidaya ikan, pakan memegang kunci utama dalam menentukan pendapatan. Hendy menegaskan, pembudidaya ikan di Desa Mojoparon mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pakan ketika harga naik sehingga membuat pendapatan menurun bahkan merugi.
"Di Desa Mojoparon banyak pembudidaya ikan dari skala kecil hingga menengah, tapi hanya satu pembudidaya yang berinisiatif untuk membuat pakan mandiri," tutur Hendy. Kamis, 11 Agustus 2022.
Namun demikian, permasalahan ini disebabkan kurangnya pengetahuan pembudidaya ikan mengenai pentingnya pemanfaatan pakan mandiri termasuk proses pembuatannya. Hal ini disampaikan oleh bapak Nur Hasan, pembudidaya ikan dengan memanfaatkan pakan mandiri yang berada di Dusun Mojokopek, Desa Mojoparon.
"Pembudidaya di sini menganggap membuat pakan mandiri menambah biaya budidaya karena harus beli alat produksi pakan mandiri. Padahal kalau dihitung-hitung itu modal yang kecil untuk hemat biaya pakan ke depan," ucap Bapak Hasan.
Beliau memberikan gambaran perhitungan tingkat efisiensi penggunaan pakan mandiri untuk budidaya ikan lele dan nila dapat mencapai 68%.
"Dengan menggunakan pakan mandiri, biaya pembuatan untuk 15 kg pakan sebesar Rp57.500 atau Rp3.800 per kg. Sedangkan, kalau pakan pabrikan, beli 15 kg itu Rp180.000 atau sekitar Rp12.000 per kg," jelasnya.
Performa pakan mandiri juga baik karena formulasi bahan pakan yang diracik menggunakan bahan lokal yang diketahui sumbernya.