Tim KKN-K 054 yang ditempatkan di Desa Sidomulyo memiliki program kerja yang berfokus pada Sendang Tirto Gumitir. Sendang ini diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Salah satu program kerjannya yaitu menggali sejarah Sendang Tirto Gumitir. Program kerja ini bertujuan untuk menyediakan informasi seputar sejarah dan asal mula Sendang Tirto Gumitir di website desa wisata Kepala Desa Sidomulyo mendukung penuh kegiatan yang dilakukan Tim KKN-K 054.
Pengumpulan data histori sendang dilakukan melalui wawancara. Tim KKN-K 054 melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, di antaranya adalah Bapak Kamiludin S. Kep., Ners. selaku kepala desa Sidomulyo, Â Mbak Tias selaku pengelola wisata Sidomulyo, dan Ibu Suyati selaku warga yang bertempat tinggal di area sendang. Pengumpulan data dimulai satu minggu setelah kedatangan tim KKN-K 054 (24/07/2023) dan dilakukan selama dua minggu.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan[Af1] dengan Bapak Kamiludin, dapat diketahui bahwa pada zaman kolonial, pemerintah Hindia Belanda turut andil membangun area Sendang Tirto Gumitir. Pembangunan tersebut berupa dinding penampung air serta saluran atau pancuran untuk keluarnya air dari sumber mata air. ‘Kolbuk’ merupakan julukan Sendang Tirto Gumitir oleh masyarakat Desa Sidomulyo. Julukan tersebut diambil dari suara gelembung air yang timbul dari dasar kolam.Â
Umat Hindu di timur pulau Jawa juga memanfaatkan Sendang Tirto Gumitir dengan meniru apa yang dilakukan oleh leluhurnya yakni Damar Wulan dengan bersemedi dan bersembahyang di sana sebelum beribadah di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Kabupaten Lumajang.
Data histori yang diperoleh kemudian disusun menjadi teks narasi yang akan ditampilkan pada website Desa Wisata Sidomulyo. Tim KKN-K 054 juga mengumpulkan potret Sendang Tirto Gumitir untuk diunggah di website desa wisata. Harapannya, informasi ini menjadi informasi publik yang berguna bagi masyarakat Desa Sidomulyo dan wisatawan Sendang Tirto Gumitir.
Find us on:
Universitas Muhammadiyah Jember