Lumajang, 23 Juli 2022. Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Jember melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. KKN ini telah berjalan 1 minggu lebih sejak penerjunan mahasiswa yang dilakukan Wakil Rektor I Universitas Jember. Pada periode KKN kali ini mahasiswa diberikan waktu selama 35 hari di desa yang dituju untuk memberikan solusi atas masalah dan mengembangkan potensi yang ada di desa sesuai tempat mahasiswa ditempatkan.
Terkait tema yang telah direkomendasikan oleh pihak Universtias Jember, kelompok 454 Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang memilih tema stunting dan kewirausahaan dalam program kerja yang akan dilaksanakan. Kedua tema besar yang diambil berlandaskan hasil data observasi di lapangan masih adanya kasus stunting di Desa Ranuyoso dan kurangnya inovasi dari hasil komoditi yang berada di lingkup Desa Ranuyoso.
Pada program kerja terkait sub tema stunting, kelompok 454 Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang berfokus pada sosialisasi dan mengurangi angka stunting. Program kerja yang dipilih berujudul "Inovasi Pengolahan Makanan Bergizi Tinggi untuk Mengatasi Stunting Melalui Pemanfaatan Komoditi Alpukat dan Pisang". Dari judul yang dipilih, sudah cukup menjelaskan bahwa kelompok 454 berfokus pada pengembangan inovasi potensi sumber daya alam guna mencegah atau mengurangi angka stunting.
Program kerja terkait stunting sangat didukung oleh pemerintah daerah setempat. Sehingga pada tanggal 28 Juli 2022, kami bekerja sama dengan Puskesmas Ranuyoso melalui bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mengadakan sosialisasi yang dikemas dalam kelas ibu hamil. Sosialisasi ini sejalan dengan program kerja yang diusung oleh kelompok kami dalam upaya mengurangi angka stunting. Sosialisasi memaparkan tentang kesehatan ibu hamil yang berkaitan dengan persalinan dan imunisasi oleh Bu Ita selaku bidan dari Puskesmas Ranuyoso, serta materi stunting yang disampaikan oleh kelompok KKN 454 Kecamatan Ranuyoso.
Selain sosialisasi tentang stunting yang berfokus pada penyuluhan, selanjutnya kelompok 454 juga akan melakukan demo terkait pemanfaatan komiditi lokal yakni alpukat dan pisang menjadi olahan yang bergizi bagi ibu hamil dan balita. Beberapa menu telah kami pilih untuk kemudian kami implementasikan. Program yang satu ini bisa disebut sebagai dapur gizi. Pelatihan dapur gizi menyasar kegiatan posyandu yang diadakan setiap awal bulan di masing-masing dusun di Ranuyoso. Tujuannya adalah melakukan inovasi terkait komoditi lokal yang melimpah sehingga dapat mengurangi angka stunting di Desa Ranuyoso.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H