Mohon tunggu...
Ryan Amiruddin
Ryan Amiruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahsiswa Universitas Jember Hobi Menulis dan mempublikasikan Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produk UMKM: Serundeng Udang dan Ikan Tuna Vits Menyokong Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Jember

26 Desember 2022   13:35 Diperbarui: 26 Desember 2022   16:53 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia merpakan negara maritim terbesar di dunia. Negara dengan perairan dan kepulauan terbanyak ini memiliki sumber keanekaragaman laut yang sangat unggul. Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan produk kelautan salah satunya yakni dengan mengembangkan konsep minapolitan atau masyarakat ekonomi yang bersumber dari hasil laut. Sumber hasil laut tidak hanya dalam bentuk tangkapan ikan mentah saja akan tetapi berbagai jenis sumber daya bisa digunakan sebagai media untuk mendapatkan keuntungan. Disamping itu, budidaya perikanan berbasis pada kearifan lokal dengan memanfaatkan sumber daya manusia lokal menjadi jalan alternatif kehidupan minapolitan.

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terletak di timur pulau Jawa. Wilayah yang cukup strategis dengan dikelilingi oleh pantai menjadikan kabupaten atau daerah ini kaya akan potensi hasil laut. Berbagai pengolahan ikan seperti kuliner ikan bakar dan berbagai olahan yang didirikan oleh UMKM bisa ditemui di Kabupaten Jember. Berbicara mengenai UMKM, hal yang terlintas dalam benak kita ialah konsep usaha mikro dan sering kali bernuansa informal. Namun, jangan salah UMKM inilah yang mampu menjadi tumbuan dalam peningkatan kehidupan minapolitan di suatu wilayah. Salah satu UMKM yang bisa ditemui di dekat pusat kota ialah UMKM Serundeng udan dan ukan tuna Vit's Food. UMKM ini berlokasi di Jalan PB Sudirman Kabupaten Jember.

Usaha pengelolaan berbahan dasar dari hasil kelautan ini sudah didirikan sejak tahun 2017 oleh Muhmmad Nashir. Orientasi awal dalam pembukaan usaha ini yakni produk yang dijual belum banyak ditemukan di pasaran, tidak seperti pengolahan sumber laut lainnya yang sudah banyak ditemui sepertti misalnya ikan bakar atau sarden ikan. Serundeng merupakan makanan olahan yang bahan bakunya didominasi oleh parutan kelapa, dan ditambahkan sedikit bumbu dapur agar rasa dan aromanya menjadi sangat menggoda. Dalam kegiatan usaha ini, pemilik UMKM biasanya meraup keuntungan jutaan hingga puluhan juta rupiah, dan hal ini juga tergantung dengan banyaknya pesananan yang datang. Proses pembuatan olahan UMKM serundeng bisa sangat sehat karena penggunaan pengwawet yang masih alami. Pengawet alami ini akan sangat bermanfaat untuk kesehatan konsumen dan ini menjadi prioritas utama dari pemilik usaha.

Jaringan pasar atau konsumen dari produk UMKM ini tidak jauh dari cyber space yang dihadirkan oleh era modernisme. Ini menujukkan era modernis yang diasumsikan oleh Anthony Giddens menjadi ladang efektivitas dan efisiensi baru bagi masyarakat baik untuk menunjang kehidupan atau hanya untuk sekedar meberikan budaya baru dalam ruang tersebut. konsep modenrisme dalam narasi sosiologi melekat dengan konsepsi Pierre Bordieu. Ia menjelaskan bahwa terdapat sebuah hasrat tersendiri ketika era modernis mengintervensi kehidupan masyarakat. Intervensi berbentuk perbedaan selera diantara masyarakat dan terkadang menimbulkan standarisasi baru dalam selera masyarakat. Glorifikasi ruang cyber memunculkan aglomerasi antara kebudayaan barat dan kearifan lokal yang termanifestasikan oleh olahan kuliner yang ada di dalamnya. Dari fenomena ini banyak keuntungan yang diperoleh produsen dan mampu menekan biaya pemasaran yang bisa jadi tidak tepat sasaran.

Nelayan menjadi penghubung atau jaringan utama dalam memasok bahan baku UMKM ini, nelayan yang berasal dari Pantai Puger dan Ambulu menjadi jaringan yang bisa diandalkan dalam pengelolaan UMKM. Untuk produk yang terjual, hampir mencapai ratusan produk untuk satu bulan pemasaran. Dalam pembangunan jaringan sosial ekonomi dengan nelayan lokal mampu memberikan kontribusi nyata untuk pengembangan dan peningkatan kehidupan minapolitan di Kabupaten Jember. Jaringan sosial ini menjadi jalan alternatif dalam pengembangan sebuah usaha terutama usaha kecil dan menangah. 

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pengembangan jaringan sosial dan produksi UMKM banyak halangan yang melintang, salah satunya yakni dengan kurang andalnya sumber daya manusia yang hadir di dalam ekosistem ekonomi informal ini. Misalnya dalam produk UMKM serundeng udang Vit's Food ini, sumber daya manusia yang tergabung di dalamnya kurang bisa menjadikan teknologi sebagai sahabat mereka. Ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah untuk emmberikan sosialisasi dan transfer pengetahuan kepada masyarakat yang memiliki sebuah usaha mikro. Tujuannya agar mereka yang bergerak dalam ekosistem ekonomi mikro bisa memnafaatkan celah pemasaran melalui modernisasi. Diharapkan nantinya akan terjadi akselerasi pendapatan yang bisa berguna untuk pembangunan usaha yang berkelanjutan.

Kelompok 4 Sistem Minapolitan E3 

Prodi Sosiologi-FISIP- Universitas Jember

•Riyan Amiruddin(190910302084)

•Muhyi Aditya S(190910302128)

•Muhammad Nouvan Z(190910302063)

•Wildan Wahid Hasim(190910302065)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun