Ada banyak cara masyarakat dalam memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satunya yaitu dengan cara yang dilakukan oleh masyarakat Lumajang, tepatnya di Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang (16/22). Mereka merayakan ulang tahun kemerdekaan dengan tradisi yang secara turun-temurun telah berlangsung cukup lama yang disebut dengan barikan. Â
Barikan merupakan doa bersama yang berisi sahalawatan dan tahlilan untuk memperingati dan mendoakan para leluhur dan pahlawan. "Barikan ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus atau malam 17-an di pinggir-pinggir jalan raya". Jelas Pak Suryanto selaku ketua RT 01 RW 02 Desa Labruk Lor.
Barikan yang ada di Desa Labruk Lor hampir dilaksakan di setiap RT. Warga datang berbondong-bondong dan penuh antusias untuk memperingati hari kemerdekaan dengan membawa tumpengan atau nasi lalu dimakan bersama setelah acara doa bersama.
Rangkaian acara yang terdapat dalam barikan umumnya akan dibuka dengan tawassul atau pembacaan surat Alfatihah. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, biasanya sambutan dari ketua RW atau RT setempat. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan Yasin dan tahlil sebelum ditutup dengan doa dan makan bersama.
Tradisi barikan telah lama dikenal dan sudah sangat kental melekat pada masyarakat Lumajang. Tradisi barikan sebenarnya tidak hanya terdapat di Lumajang. Berbagai daerah di Indonesia juga mengenal tradisi ini namun dengan format dan ciri khasnya masing-masing sesuai dengan kebiasaan masyarakatnya.
Barikan selain memiliki makna sebagai sebuah momentum peringatan mengenang, menghormati, dan  mendoakan para pahlawan serta para leluhur, juga memiliki fungsi sosial dalam membangun solidaritas masyarakat serta menanamkan pada generasi muda akan perjuangan para pendahulu bangsa dalam perjuangannya.
Peringatan kemerdekaan selalu identik dengan lomba-lomba, karnaval, ataupun festival, namun tradisi barikan ini tidak kalah penting dan unik dari berbagai unsur. Semoga tradisi barikan ini tidak hanya tetap ada dan berlanjut di masa depan, tapi juga dapat dimaknai dan elaborasi lagi dengan lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H