Mohon tunggu...
KKN43 Desa Gubrih
KKN43 Desa Gubrih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Anggota KKN Desa Gubrih

Peserta KKN UNEJ Kelompok 43 Desa Gubrih, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ Memabangun Desa 2023: Menyusuri Potensi Desa Gubrih Bondowoso

8 Januari 2023   21:02 Diperbarui: 8 Januari 2023   21:09 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubrih merupakan desa yang terletak di Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa timur. Desa Gubrih memiliki luas wilayah sebesar 508 hektar yang terbagi atas 6 dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Krajan Baru, Dusun Timur Sungai, Dusun Batu Putih, Dusun Biser Barat, dan Dusun Biser Timur dengan jumlah penduduk sebanyak 2.496 jiwa per-bulan Desember 2022. Mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani, peternak, dan mengayam besek ikan.

Dokpri
Dokpri

Pada tanggal 4 Januari 2023, LP2M Universitas Jember melakukan kegiatan penerjunan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 tahun akademik 2022/2023 dengan tema UNEJ Membangun Desa. Pada pembagian wilayah penerjunan, kelompok 43 berkesempatan melaksanakan kegiatan KKN di Desa Gubrih, Kabupaten Bondowoso. Kedatangan mahasiswa KKN disambut baik oleh perangkat desa dan masyarakat setempat. 

Kegiatan pertama yang dilakukan, yaitu melakukan survei potensi yang ada di desa sekaligus melakukan silaturahmi dengan kepala dusun yang ada di Desa Gubrih.

Desa Gubrih memiliki pesona pemandangan yang asri dan eksotis, hamparan sawah nan hijau sangat menyegarkan mata, serta sungai yang mengalir dengan tenang melengkapi kenyamanan. 

Kegiatan kerja bakti yang diadakan setiap hari jumat, yaitu menjaga kebersihan lingkungan merupakan suatu kebiasaan pada masyarakat Desa Gubrih untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih. 

Akan tetapi, masih ada sebagian kecil masyarakat khususnya peternak sapi masih belum bisa mengatasi permasalahan kotoran sapi yang menumpuk. Apabila kotoran sapi dibiarkan atau dibuang di dekat sungai maka akan mencemari lingkungan tersebut. Meskipun terdengar sederhana, namun limbah kotoran sapi termasuk ke dalam golongan permasalahan limbah yang dapat mencemari sungai. 

Tetapi permasalahan tersebut juga dapat dijadikan sebuah peluang, jika kotoran sapi dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair, maka pupuk tersebut dapat diperjual belikan atau digunakan sendiri untuk pertanian sehingga bisa menjadi lebih bermanfaat bagi petani di desa Gubrih.

img-3709-63bac85f062a583e902a7f83.jpg
img-3709-63bac85f062a583e902a7f83.jpg
Oleh karena itu, kelompok 43 KKN Universitas Jember berencana melakukan program kerja berupa sosialisasi dan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk. Hal tersebut sejalan dengan ide dan program yang dimiliki oleh pemerintah di Desa Gubrih, karena penganggaran dana sudah tersedia. 

Dengan adanya program ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan limbah kotoran sapi yang menumpuk sehingga Desa Gubrih menjadi desa yang bersih dan bisa mengubah kotoran sapi yang selama ini diabaikan menjadi sebuah potensi yang bernilai ekonomis, sehingga harapan untuk menjadikan Desa Gubrih sebagai desa penghasil pupuk dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun