SUMBERSALAK -- Â Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap masyarakat, setiap masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekitar seperti rumah dan sekolah. Tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan masih tergolong rendah, sehingga tidak sedikit orang yang mengabaikan menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat tidak mengetahui dampak dari kurangnya kesadaran menjaga kebersihan. Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 39pada (Selasa, 17/01/2022) melakukan program kerja mengenai kebersihan lingkungan yang diberi nama EDARAN (Edukasi Sadar Lingkungan) dan ditujukan ke siswa - siswi SDN Sumber Salak sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya terhadap menjaga lingkungan. Salah satu cara sederhana menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya agar terhindar dari penyakit, bebas polusi udara serta membuat lingkungan menjadi nyaman dan bersih.
Program kerja yang dilakukan untuk siswa -- siswi kelas 4-6 SD Sumber Salak yaitu pemilahan sampah, daur ulang sampah dan reboisasi. Pemilahan sampah dibedakan menjadi dua yaitu Organik dan Non Organik, supaya siswa memahami pentingnya mengolah sampah sejak dini. Sampah merupakan material dari sisa hasil aktivitas yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi, baik itu dalam industri maupun rumah tangga. Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 39 juga melakukan kegiatan penanaman bibit pohon bersama siswa -- siswi SD Sumber Salak bertujuan sebagai aksi nyata terhadap kepedulian lingkungan.
Pada (Rabu, 18/01/2022) Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 39 memasuki minggu ketiga bulan Januari, dimana program kerja utama yaitu pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik. Mahasiswa KKN melakukan pembuatan prototype pupuk organik cair bersama GAPOTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Sumber Salak dengan bantuan Bapak Baidowi. Hal ini, didasarkan pada permasalahan yang dialami oleh petani desa Sumber Salak mengenai kurangnya subsidi dan langkahnya pupuk anorganik, disamping itu penggunaan pupuk anorganik dapat merusak pH tanah dan bahan mineral dalam tanah. Desa Sumber Salak mayoritas masyarakatnya mempunyai ternak sapi, dimana limbah ternak sebagian warga dibuang ke sungai dan adapun yang dibuang ke lahan kosong sehingga dapat merusak lingkungan. Â
Limbah peternakan menghasilkan limbah berupa kotoran ternak (feses dan urine), dimana setiap harinya seekor sapi menghasilkan kotoran 10-15kg. Limbah ternak sapi dapat dimanfaatkan sebagai POP (Pupuk Organik Padat) maupun POC (Pupuk Organik Cair) dengan menggunakan bantuan EM4 (Effective Microorganisme 4). "Kandungan pupuk organik dapat  memperbaiki kesuburan tanah maupun unsur hara yang dibutuhkan tanaman," ujar Pak Baidowi. Pak Baidowi mencontohkan kelompok tani di Desa Wisata Organik, kecamatan Wonosari yang sudah merasakan manfaat menggunakan pupuk organik. "Penggunaan pupuk organik ini digunakan secara bertahap agar dapat merubah perilaku petani yang biasanya menggunakan pupuk anorganik/ kimia dapat beralih menggunakan pupuk organik," Ujar Pak Baidowi.
Pada (Kamis, 19/01/2022) Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 39 bersama Bapak Baidowi, GAPOTAN (Gabungan Kelompok Tani) dan beberapa perangkat desa melakukan prototype pengelolaan daun-daunan menjadi POC (Pupuk Organik Cair) Di Balai Desa Sumber Salak. Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi masalah lingkungan dan juga dapat mengembalikan kesuburan pH tanah. POC (Pupuk Organik Cair) adalah suatu cairan yang berasal dari limbah hewan atau tumbuhan yang telah mengalami fermentasi dan mengandung bahan kimia maksimum sebesar 5%, sehingga mikroorganisme yang terkandung mudah terserap ke tanaman dibandingkan dengan POP (Pupuk Organik Padat). POC (Pupuk Organik Cair) juga dapat meningkatkan kualitas produksi tanaman karena dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H