Gabungan Mahasiswa Kolaboratif KKN dengan 13 PTN "diterjunkan" didesa - desa. Pengertian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. KKN yang dilakukan kelompok 38 pada desa Karanganyar Jember ini bertujuan untuk menemukan potensi, permasalahan dan pendataan BLT. Dari beragam potensi yang dimiliki oleh desa Karanganyar didusun sumberan salah satunya adalah penganyaman bambu (tompo).Â
Wanita bertubuh subur itu, Ibu Sutina sudah 44 tahun menggeluti usaha kerajinan bambu, salah satunya yaitu tompo. Penganyaman bambu (tompo) adalah perabotan rumah tangga pada zaman dahulu. Tompo ini bisa juga disebut sebagai kerajinan tangan karena cara pembuatannya menggunakan keahlian tangan. Bahan yang digunakan adalah bambu yang sudah dibelah tipis lalu dianyam dan dirangkai. Tompo dari anyaman bambu ini banyak dijumpai dijawa timur terutama di kabupaten jember. Tidak sedikit orang jawa masih menggunakannya pada zaman yang sudah modern ini. Tompo ini digunakan sebagai tempat beras, nasi atau bahan-bahan makanan didapur.
Ketekunan Ibu Sutina patut dicontoh. Bahan baku pun memanfaatkan bambu milik pribadi. Kini dia mampu menghasilkan 40 buah tompo dalam 1 minggu. Harga harga tompo Ibu Sutina amat variatif. Menurut wawancara kelompok KKN 38 " Tompo ini dijual tergantung besar kecilnya misal tompo yang berukuran paling kecil dengan harga Rp 2.500 sedangkan ukuran yang paling besar dengan harga Rp 25.000" -Ibu Sutina
Peralatan yang dipakai juga sangat sederhana. Seperti pisau dan parang aneka bentuk, palu, dan bar. Namun kecermatan manyayat dan merangkai bahan baku sangat menentukan kualitas produk. Keterampilan yang dimiliki oleh ibu sutina berasal dari pengalaman menganyam dari umur 12 tahun sampai saat ini.Â
Ibu Sutina juga banyak menerima order pembuatan tompo. Lazim digunakan pada acara syukuran. Selain itu dalam hal pemasaran Ibu Sutinah memasarkan tomponya langsung ke pengepul tompo dengan cara dijemput kerumahnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H