Membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena dengan membaca kita dapat mengetahui suatu informasi, menambah wawasan, dan kita juga dapat berfikir secara kritis. Tanpa membaca, kita tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di dunia dan pengetahuan ilmu-ilmu apa saja yang ada di dunia. Maka dari itu, membaca menjadi hal yang sangat penting dalam pengetahuan dan belajar mengajar.
Di era digitalisasi saat ini kecakapan literasi sangat dibutuhkan. Sejak usia dini anak mulai dikenalkan dan dibiasakan untuk memiliki kecakapan literasi yang baik. Melalui kecakapan literasi, anak sejak kecil sudah mulai terbiasa membaca. Kebiasaan membaca ini membuat anak-anak senang untuk mencari informasi baru baik melalui buku maupun internet. Untuk menumbuhkan minat baca anak-anak sejak usia dini, TK ABA Keboireng berkolaborasi dengan mahasiswa KKN 111 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuat pojok baca yang unik dan menarik bagi anak-anak pada Sabtu 2 Juli 2023. Pembuatan Pojok Buku ini sekaligus merupakan program kerja unggulan KKN 111 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Desa Keboireng dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik. Â
Pojok Baca sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak disetiap waktu luang disela-sela jam pelajaran untuk membaca buku yang telah tersedia dirak pojok kelas. Pojok baca ini juga berlaku sebagai perpustakan mini yang terdapat disetiap sudut kelas. Fungsi dari adanya pojok baca yaitu untuk membiasakan anak-anak membaca buku. Selain itu, juga sebagai salah satu program untuk membrantas kebodohan dan mengondisikan anak-anak agar tidak gaduh di dalam ruang kelas.
Pojok baca di TK ABA Keboireng dibuat semenarik mungkin dan ditata dengan indah untuk membuat anak-anak merasa nyaman dan betah berada di tempat tersebut. Pojok baca ini juga bisa dijadikan sudut pengaman bagi anak ketika mereka sudah selesai melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam pojok baca berisikan buku cerita dan lain-lain.
Membaca pada anak usia dini tidak harus membaca lancar. Dengan mereka memegang buku, membolak balikan buku, melihat gambar yang ada hurufnya, mendengarkan guru bercerita dan menceritakan isi buku dengan membaca gambar, hal tersebut juga merupakan bagian dari kegiatan membaca.
Berkaitan dengan kegiatan pembudayaan membaca bagi generasi masa ini, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai pengembangan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada anak melalui membaca. Sebagai tindak lanjut dari gerakan tersebut, pengajar harus melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi.
Pembuatan pojok baca di TK ABA Keboireng memiliki manfaat di antaranya:
- Dapat menumbuhkan anak-anak TK ABA Keboireng untuk gemar membaca.
- Membantu Perpustakaan Sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca, di saat buku yang ingin dibaca anak-anak tidak tersedia di Perpustakaan Sekolah.
- Dapat dikaitkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran oleh guru/pengajar.
Agar Pojok Baca selalu menarik untuk dikunjungi dan dimanfaatkanoleh anak-anak TK ABA Keboireng, maka harus dibuat semenarik mungkin.
Langkah yang ditempuh mahasiswa KKN 111 UIN Sunan Kalijaga di Desa Keboireng dalam menciptakan Pojok Baca disetiap kelas pada TK ABA Keboireng yaitu:
- Melakukan persiapan alat, bahan, serta rancangan pembuatan Pojok Baca di  TK ABA Keboireng
- Pembuatan area Pojok Baca menggunakan karpet serta diberi pembatas dengan menggunakan paralon (diberi isian semen) yang dikaitkan dengan tali kemudian direkatkan ke lantai.
- Menghias dinding dengan desain artistik, bisa ditempel kertas origami yang sudah dibentuk dengan berbagai desain, membuat pohon literasi, kalimat-kalimat motivasi pendidikan dan sebagainya.
- Menempatkan rak buku secara artistik dengan buku-buku atau bahan bacaan lain yang telah disiapkan sebelumnya.