Mohon tunggu...
kkn364 glingseran
kkn364 glingseran Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN 364 UMD GLINGSERAN 2022

Web ini dibuat untuk memenuhi tugas KKN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Layak Anak: KKN UMD 2022 Meriahkan Peringatan HUT RI ke-77 bertajuk "Semarak Glingseran"

6 September 2022   23:42 Diperbarui: 7 September 2022   00:27 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan panitia, juri, dan seluruh pemenang lomba. [Dokpri]

Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-77, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember kelompok 364 mengadakan serangkaian lomba untuk diikuti oleh seluruh anak-anak di Desa Glingseran. Lomba yang diadakan terdiri dari 2 kategori, yakni akademik dan non akademik. Lomba non akademik terdiri dari lomba sepak bola, balap karung, makan luk-guluk, pukul air, serta sepak bola terong. Sedangkan lomba akademik terdiri dari lomba baca tartil, adzan, dan pidato.

Lomba kategori non akademik dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2022 yang diawali dengan lomba sepak bola. Lomba tersebut dilaksanakan di lapangan SDN Glingseran dan diikuti oleh 4 tim (AREMA FC, Gatot Kaca FC, BONEK FC, dan CACICU FC) dimana masing-masing tim beranggotakan 5 orang. Perlombaan diawali dengan pertandingan antara AREMA FC vs BONEK FC kemudian diikuti dengan Gatot Kaca FC vs CACICU FC. Diakhir perlombaan, diadakan babak final antara 2 pemenang dari masing-masing babak untuk menentukan juara utama dalam perlombaan ini.

Lomba selanjutnya yakni lomba balap karung yang diikuti oleh 28 peserta. Pada lomba tersebut, peserta diharuskan untuk memakai karung dalam keadaan jongkok dan memakai helm sebagai alat pelindung kepala. Peserta kemudian harus melompat dalam keadaaan jongkok sepanjang jalur yang telah panitia buat. Lomba tersebut berjalan dengan sangat meriah yang telihat dari banyaknya sorakan penonton selama lomba berlangsung.

Lomba balap karung. [Dokpri]
Lomba balap karung. [Dokpri]
Lomba ketiga yakni lomba makan luk-guluk yang dilaksanakan di balai desa Glingseran dan diikuti oleh 33 peserta. Pada lomba tersebut, peserta diharuskan untuk memakan satu buah luk-guluk dengan ukuran yang cukup besar dalam jangka waktu tertentu. Peserta yang dapat memakan luk-guluk dengan cepat adalah pemenangnya. Luk-guluk sendiri merupakan jajanan yang cukup popular di desa Glingseran Makanan tersebut berbahan dasar singkong dan memiliki nama lain yakni jemblem.

Lomba makan luk-guluk. [Dokpri]
Lomba makan luk-guluk. [Dokpri]

Lomba yang diadakan selanjutnya adalah lomba pukul air. Lomba tersebut sangat popular diantara lomba-lomba lainya. Hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta pada lomba ini, yakni  berjumlah 41 orang. Pada lomba ini, peserta diharuskan untuk menutup mata mereka menggunakan penutup mata dan diberi alat pukul berupa gedebok pisang. Peserta kemudian berjalan lurus pada jalur yang telah dibuat dan memukul sebuah plastic berisi air yang telah digantung. Peserta tercepat yang dapat memukul kantong plastic sampai pecah adalah pemenangnya. Lomba ini berjalan dengan sangat meriah terlihat dari banyaknya penonton yang datang hanya untuk melihat lomba ini.

Lomba pukul air. [Dokpri]
Lomba pukul air. [Dokpri]

Lomba non akademik terakhir yang diadakan yakni sepak bola terong.  Pada lomba ini, peserta diharuskan untuk menggiring bola menggunakan terong yang telah diikat dengan tali raffia pada pinggang mereka setinggi lutut. Meskipun lomba ini dilaksanakan dalam keadaan gerimis, hal tersebut tak menyurutkan semangat para peserta untuk memeriahkan perlombaan dalam semarak glingseran.

Lomba balap terong. [Dokpri]
Lomba balap terong. [Dokpri]

Selain mengadakan lomba non akademik yang sangat seru dan menyenangkan, kelompok KKN 364 juga mengadakan lomba akedemik yang bertujuan untuk melatih ilmu pengetahuan dan keterampilan anak-anak di Desa Glingseran. Lomba kategori akademik dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2022 yang terdiri dari lomba pidato, adzan, dan tartil. Berbagai macam lomba akademik yang dilaksanakan mayoritas bertemakan agama islam. Hal tersebut dikarenakan Desa Glingseran sendiri cukup islamis dimana seluruh masyarakatnya beragama islam.

Pada lomba pidato, peserta diharuskan melakukan sebuah pidato yang bertema keagamaan dan kemerdekaan dengan durasi waktu maksimal 10 menit. Para juri kemudian menilai penampilan dari masing-masing peserta dengan beberpa kriteria penilaian. Lomba selanjutnya adalah lomba adzan. Lomba tersebut berjalan dengan khidmat karena suara mayoritas peserta yang cukup merdu dan enak didengar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun