Mohon tunggu...
KKN35 SocoUNIDA
KKN35 SocoUNIDA Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Darussalam Gontor

Kuliah Kerja Nyata, Soco

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Digital dan Spiritual: Solusi Pengabdian Masyarakat UNIDA Gontor untuk Tantangan Desa Soco

28 Maret 2024   06:15 Diperbarui: 28 Maret 2024   06:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi, masih banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik mengenai masalah-masalah kesehatan reproduksi, terutama terkait dengan siklus haid dan istihadhah. Hal ini juga berlaku bagi masyarakat Desa Soco, di mana minimnya pemahaman tentang hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan wanita. Namun, melalui pengabdian masyarakat yang dilaksanakan kali ini dengan mengintegrasikan teknologi digital dan nilai-nilai spiritual, Desa Soco menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Pertama-tama, integrasi teknologi digital telah membawa pengetahuan yang lebih luas tentang kesehatan reproduksi kepada masyarakat Desa Soco. Pengabdian masyarakat kali ini memanfaatkan aplikasi dan platform digital, seperti yakni website yang dapat memberikan pemahaman langsung dengan apa yang ingin mereka ketahui tentang siklus haid dan istihadhah, wanita di desa ini dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka. Informasi yang disediakan melalui teknologi ini mencakup pemahaman tentang siklus haid, tanda-tanda kesehatan yang perlu diperhatikan, serta praktik-praktik yang sehat selama masa haid dan istihadhah.

Namun, integrasi digital tidak akan efektif tanpa dukungan dari nilai-nilai spiritual yang kuat. Di Desa Soco, pengabdian masyarakat juga mengintegrasikan pendekatan berbasis nilai-nilai agama dan kearifan lokal dalam menyebarkan informasi tentang kesehatan reproduksi. Melalui ceramah agama, pengajian, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya, para wanita di desa ini tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, tetapi juga didorong untuk menjaga keseimbangan antara tubuh dan jiwa, serta menghormati siklus alami yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Hasilnya, integrasi antara digital dan spiritual telah membawa perubahan yang signifikan dalam pemahaman dan praktik kesehatan reproduksi di Desa Soco. Wanita-wanita di desa ini tidak hanya memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang siklus haid dan istihadhah, tetapi juga mampu menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan lebih baik. Mereka juga lebih percaya diri dalam menghadapi perubahan tubuh yang terkait dengan siklus haid dan istihadhah, serta mampu mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka.

Dengan demikian, integrasi digital dan spiritual bukan hanya merupakan solusi untuk mengatasi minimnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi di Desa Soco, tetapi juga model yang dapat diadopsi oleh masyarakat lain dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan wanita. Melalui pengabdian masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan perubahan yang nyata dan berkelanjutan untuk kesehatan wanita, serta memperkuat ikatan sosial dan spiritual dalam komunitas. Desa Soco telah membuktikan bahwa integrasi antara teknologi digital dan nilai-nilai spiritual dapat menjadi solusi yang efektif dalam menjawab tantangan kesehatan reproduksi di masyarakat pedesaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun