Boyolali, 11 Agustus 2024 - Dalam upaya membangun generasi muda yang lebih baik dan menghadapi tantangan sosial kontemporer, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 351 Universitas Sebelas Maret (UNS) telah berhasil menyelenggarakan program kerja yang inspiratif dan edukatif. Bertempat di SDN 2 Brajan, Boyolali, para mahasiswa ini mengadakan kegiatan mengajar untuk anak-anak sekolah dasar dengan mengangkat tema yang sangat relevan dan krusial: "Sosialisasi Anti-Bullying dan Pencegahan Kekerasan Seksual". Acara yang berlangsung dengan sukses ini tidak hanya menjadi bukti komitmen mahasiswa UNS dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menanamkan nilai-nilai penting pada generasi muda sejak dini.
Program ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus bullying dan kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak di berbagai wilayah Indonesia. Fenomena ini tentu sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi. Mahasiswa KKN UNS, dengan semangat pengabdian dan kepedulian sosial yang tinggi, mengambil inisiatif untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah ini melalui pendekatan edukatif yang sesuai dengan usia anak-anak sekolah dasar.
Kegiatan yang berlangsung  dengan berbagai metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Para mahasiswa KKN tidak hanya memberikan ceramah, tetapi juga mengajak anak-anak untuk terlibat dalam diskusi yang dirancang khusus untuk mempermudah pemahaman mereka tentang konsep bullying dan kekerasan seksual. Mahasiswa KKN menyampaikan materi yang mencakup definisi bullying, dampak negatifnya, cara mengenali tanda-tanda bullying, serta langkah-langkah yang bisa diambil jika mengalami atau menyaksikan tindakan bullying.
Dalam sesi tentang pencegahan kekerasan seksual, mahasiswa KKN dengan hati-hati dan bijaksana menjelaskan konsep-konsep dasar tentang perlindungan diri, pentingnya menghargai privasi tubuh, dan pentingnya berkomunikasi dengan orang dewasa yang dipercaya jika menghadapi situasi yang membuat mereka tidak nyaman. Mereka menyajikan materi ini dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh konkret yang mudah dipahami oleh anak-anak sekolah dasar.
Para siswa SDN 2 Brajan menunjukkan respon yang sangatlah positif. Mereka mendemonstrasikan antusiasme yang tinggi sepanjang acara berlangsung. Para siswa aktif mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan dengan bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa KKN. Partisipasi aktif ini menunjukkan bahwa topik yang diangkat memang relevan dan penting bagi kehidupan mereka sehari-hari di sekolah maupun di lingkungan sosial lainnya.
Keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan penuh pihak sekolah. Kepala SDN 2 Brajan menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN UNS ini, melihatnya sebagai kontribusi berharga dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman bagi para siswa. Pihak sekolah mengekspresikan harapan agar program semacam ini dapat dilanjutkan di masa mendatang, bahkan mungkin diperluas ke sekolah-sekolah lain di wilayah Boyolali.
Lebih dari sekedar kegiatan pengabdian masyarakat, program ini juga menjadi refleksi dari kepedulian generasi muda terhadap isu-isu sosial yang sedang berkembang. Dengan mengangkat tema anti-bullying dan pencegahan kekerasan seksual, mahasiswa KKN UNS telah menunjukkan kesadaran mereka akan pentingnya membangun karakter dan melindungi generasi muda sejak dini.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi kelompok KKN lainnya, baik dari UNS maupun universitas lain, untuk mengadakan kegiatan serupa di lokasi KKN mereka masing-masing. Dengan semakin banyaknya program edukatif semacam ini, diharapkan dapat tercipta gerakan masif dalam upaya pencegahan bullying dan kekerasan seksual di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia.
Program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Kelompok 351 UNS ini bukan hanya sekedar pemenuhan kewajiban akademik, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Melalui edukasi dini tentang anti-bullying dan pencegahan kekerasan seksual, mereka telah menanamkan benih-benih perubahan yang diharapkan akan tumbuh dan berkembang dalam diri setiap anak yang mengikuti program ini. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
