Kelompok 350 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember yang bertempat di Desa Kasemek, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso sekarang ini masih dalam tahap proses menjalankan sebuah program kerja dengan menjunjung tematik "Kewirausahaan dan Sanitasi Lingkungan".Â
Dalam tahap melakukan berbagai macam goals mengenai program kerja, kami juga melakukan penyuluhan dengan mengangkat tema "Kesehatan Gigi dan Mulut" dengan target peserta yakni anak-anak SD. Berhubung di Desa Kasemek sendiri memiliki dua sekolah dasar, maka kami melakukan penyuluhan di dua sekolah dasar tersebut. Yang pertama, SDN 1 Kasemek dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2022 dan yang kedua di SDN 2 Kasemek dilaksanakan sehari setelahnya yakni hari Kamis, 11 Agustus 2022.Â
Di kedua sekolah dasar ini, kami melakukan penyuluhan dengan konsep yang sama. Sebelum dilaksanakan penyuluhan, kami mengajak anak-anak SD joget bersama dengan tujuan always happy together. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan sekaligus mempraktikkan bagaimana cara sikat gigi yang benar. di sela sela pemaparan materi kami memberi games kepada anak anak agar tetap semangat.Â
Setelah dirasa materi yang disampaikan cukup, semua anak didik dikumpulkan menjadi  satu untuk melakukan "Sikat Gigi Bebarengan" sesuai dengan materi yang telah kami sampaikan. saat melakukan gosok gigi bersama kami banyak menemukan  cerita lucu yang kami dapatkan.. Kami harap dengan dilakukannya penyuluhan ini, anak-anak memiliki pengetahuan lebih mengenai kesehatan gigi dan mulut, serta akan mengingat secuil kenangan bersama kami^^Â
Desa Kasemek yang dikenal memiliki potensi dari berbagai sektor, mulai dari sektor pertanian, peternakan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari potensi tersebut, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil sektor-sektor tersebut dan diolah menjadi 2 tematik utama. Tematik pertama, yaitu "Kewirausahaan" dengan mengembangkan inovasi dan branding yang sebelumnya sudah ada, tetapi dikarenakan dampak COVID-19 ini menyebabkan produknya tidak berkembang atau bisa juga dikatakan semakin tidak dikenal.Â
Produk yang akan kami kembangkan adalah "Lele Tanpa Tulang", yang dimana bisa dikatakan masih sangat jarang orang yang tahu padahal usaha ini memiliki potensi tinggi  dalam pemasaran nantinya. Yang kami lakukan guna mengembangkan usaha ini dimulai dari pembuatan nama, logo, sosial media, stiker kemasan, dan juga mencari media partner. Untuk namanya sendiri, dikarenakan ikan lele yang sudah dikemas tanpa tulang ini kami sepakat untuk memberi nama produk ini dengan sebutan "Lele Jomblo" yang dimaksudkan seperti jomblo yang tidak punya tulang punggung.Â
Produk lele tanpa tulang ini kami beri nama "Lele Jomblo" dengan filosofi unik yaitu tidak memiliki tulang rusuk. Produk lele tanpa tulang memiliki slogan yaitu "Siap Menemani Kesendirianmu", dengan makna dan harapan produk ini dapat membantu menemani para konsumen. Produk ini terdiri dari berbagai macam olahan matang dan frozen. Olahan matang yang ditawarkan antara lain (1) mudah patah hati, yaitu olahan lele krispi, (2) asam manis kejombloan, yaitu olahan lele dengan bumbu asam manis, dan (3) pedasnya nyinyiran, yaitu olahan sambal yang terbuat dari daging lele. Kemudian untuk frozen kami tawarkan 2 jenis paket yaitu lele+tulang dan lele tanpa tulang. Kategori frozen ini membebaskan konsumen untuk mengolah lele tersebut sesuai dengan keinginan dan selera.