Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin modern, Desa Kalibagor di Kecamatan Situbondo, Jawa Timur, tetap mempertahankan ciri khasnya. Desa yang dipimpin oleh Bapak Misnadin ini, dengan tiga dusunnya yang memiliki tradisi keagamaan islam yang kental, terus berjuang menghadapi perkembangan zaman. Salah satu perjuangan terbesarnya adalah dalam upaya mengatasi penurunan pendapatan dari industri genteng sebagai komoditas utama, serta permasalahan sanitasi yang ada di desa. Selain usaha genteng, warga Desa Kalibagor juga banyak yang bekerja sebagai petani. Komoditas yang umumnya ditanam adalah padi, sedangkan di musim kemarau akan diganti dengan jagung.
Selama seminggu lebih kami berinteraksi dengan warga, momen-momen kebersamaan telah tercipta. Terdapat beberapa kegiatan yang rutin dilaksanakan di Desa Kalibagor seperti tradisi keagamaan yaitu sholawat nariyah yang rutin dilakukan setiap minggu dan khataman Al-Quran setiap 1 bulan sekali yang dilakukan oleh warga di Balai Desa Kalibagor. Kami juga sering berinteraksi dengan warga sekitar yang ramah dan menerima kami dengan sangat baik sehingga kami dapat merasakan kehangatan di Desa Kalibagor ini. Dari interaksi ini, kami pun mendengar berbagai permasalahan sehingga mulai tergambarkan pula program yang dapat dikembangkan bersama untuk menunjang kesejahteraan warga desa, salah satunya adalah program SANTAI, diiringi dengan dua program lanjutan yang nantinya akan melengkapi dan menunjang keberlangsungan program ini.
budidaya ikan di sungai irigasi, sebuah inisiatif kolaboratif antara tim KKN Kelompok 34 Universitas Jember dan warga Desa Kalibagor yang berakar dari kebiasaan warga desa melakukan Buang Air Besar (BAB) di sungai. Meskipun pemerintah desa telah berupaya mengatasi masalah ini melalui program jambanisasi, yakni pembuatan jamban dengan rata-rata pembangunan sejumlah lima buah per dusun dan per tahunnya, tantangan masih saja tersisa. Kami, sebagai tim KKN, mengerti bahwa solusi efektif tercipta melalui dialog dengan komunitas. Oleh karena itu, Program SANTAI dirancang untuk mendukung inisiatif jambanisasi yang ada, mengupayakan peningkatan sanitasi sungai, sekaligus menjadi program pondasi untuk menjawab permasalahan terkait menurunnya pendapatan dari komoditas utama Desa Kalibagor.
"SANTAI" (Sanitasi Sungai Bersih), sebuah program yang berfokus pada kegiatanProgram SANTAI juga lebih dari sekedar usaha budidaya ikan, melainkan upaya dalam membangun masa depan yang lebih baik di bidang sanitasi dan kewirausahaan. Dengan adanya sanitasi sungai yang baik, maka dapat mendukung program desa dalam mengurangi potensi stunting. Kami melihat harapan di wajah Bapak Dhany selaku Sekretaris Desa saat beliau membicarakan potensi ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan yang dibawa oleh program ini. Harapan baru ini seolah menjadi cahaya yang menerangi setiap sudut Desa Kalibagor, menjanjikan perubahan positif dan kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera.
Metode budidaya ikan yang kami terapkan di saluran irigasi dirancang tidak hanya untuk efisiensi, tetapi juga untuk memastikan kelestarian budidaya. Kami menggunakan sekat bambu untuk mencegah sampah dan kotoran masuk ke area lahan budidaya sekaligus sebagai pengontrol debit sungai, serta menggunakan jaring untuk mencegah ikan keluar dari area budidaya.
Selain sebagai solusi permasalahan yang ada di Desa Kalibagor, keuntungan dan kelebihan dari budidaya ikan di saluran irigasi adalah :Â
Penggunaan Perairan yang Maksimal dan Ekonomis: Dengan memanfaatkan saluran irigasi yang sudah ada, tidak hanya mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia tetapi juga mengurangi kebutuhan akan lahan tambahan, menjadikannya solusi yang ekonomis dan efisien.
Pengurangan Bau karena Aliran Air yang Konstan: Salah satu kelebihan signifikan dari budidaya ikan di saluran irigasi adalah kemampuannya dalam mengurangi bau amis yang seringkali menjadi masalah dalam budidaya tambak.
Modal Awal Relatif Kecil: Biaya awal yang rendah untuk memulai budidaya memungkinkan lebih banyak warga untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari program ini.
Keterlibatan langsung warga di Desa Kalibagor menjadi kunci kesuksesan Program SANTAI, dengan masyarakat di bantaran sungai dan remaja masjid Dusun Krajan berperan aktif dalam pengelolaan harian, serta pemerintah desa yang melakukan pengawasan secara keseluruhan. Pendekatan partisipatif ini tidak hanya memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan komunitas, tetapi juga membantu membangun keterampilan untuk pengelolaan budidaya yang berkelanjutan. Hal ini diperkuat melalui respon positif dari berbagai pihak selama Focus Group Discussion yang diadakan pada 10 Januari 2024, dimana Perangkat Desa, Ketua RT, dan anggota Gapoktan, serta perwakilan Ibu PKK, turut memberikan masukan penting untuk menyempurnakan strategi pelaksanaan program.