Isu budaya dan sejarah menjadi suatu pembahasan yang hampir terlupakan dan hampir tersingkirkan di era saat ini. Isu budaya dan sejarah saat ini cenderung tertutupi oleh berbagai berita seperti ekonomi dan kesehatan, padahal masalah budaya dan sejarah merupakan suatu saksi bisu terjadinya suatu perubahan dan peradaban, tak terkecuali di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.
Mahasiswa Universitas Jember dari kelompok 340 berencana mengangkat isu budaya dan sejarah sebagai program kerja utama guna meningkatkan branding dan citra Desa Maskuning Kulon sebagai surganya sejarah melalui video dokumenter infografis.Â
Video dokumenter infografis ini nantinya digunakan sebagai profil utama situs batu dolmen. Hal ini dilakukan karena Desa Maskuning Kulon sudah dinobatkan sebagai desa berdaya dan desa bersejarah yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Kegiatan dimulai dengan pengumpulan data melalui juru pelihara situs batu dolmen guna mendapatkan informasi yang valid terkait dengan sejarah batu dolmen. Data yang sudah didapatkan akan digunakan sebagai bahan pembuatan video dokumenter infografis.Â
Juru Pelihara menuturkan "Desa ini memiliki 58 batu megalitik bersejarah dengan rincian 57 titik batu dolmen, dan 1 titik batu dakon. Namun batu batu tersebut tersebar di tanah milik warga sehingga itu menjadi permasalahan kompleks yang belum terselesaikan hingga saat ini."
Adanya permasalahan tersebut menggerakkan para mahasiswa untuk melibatkan para pemilik lahan agar aspirasinya dapat tersampaikan kepada pihak yang berwenang melalui video yang dibuat. Harapannya dengan adanya video dokumenter infografis yang dibuat, maka kedepannya dinas terkait dapat lebih memperhatikan para masyarakat pemilik lahan.
Kunjungi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H