Mohon tunggu...
KKN 340UNEJ
KKN 340UNEJ Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Jember

Akun kuliah kerja nyata kelompok 340 yang berfokus terhadap budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Universitas Jember Galakkan Gerakan Maskuning Kulon Surganya Sejarah

30 Juli 2022   19:05 Diperbarui: 30 Juli 2022   19:17 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN 340 UNEJ Bersama Salah Satu Batu Dolmen

Universitas Jember sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di lima daerah secara serentak yaitu di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Salah satu daerah yang memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri adalah Kabupaten Bondowoso, tepatnya di daerah Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer. Desa ini terletak 13 kilometer dari titik pusat Kota Bondowoso dan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan buruh.

Desa Maskuning Kulon merupakan desa yang unik dengan sejuta potensi khususnya di bidang pertanian dan budaya. Masyarakat desa masih kental dengan budaya dan hidup dekat dengan alam. Kepala Desa Maskuning Kulon menuturkan,  "Desa ini memiliki potensi sumber daya alam berupa pisang cavendish dan ketela pohon. Hal yang paling menjadi unggulan di daerah ini adalah hadirnya batu megalitik bersejarah pada 58 titik dengan rinci 57 titik batu dolmen, dan 1 titik batu dakon."

Secara definisi, batu dolmen merupakan peninggalan zaman megalitikum atau zaman batu besar berupa meja batu tempat meletak sesaji dan dibawahnya merupakan kuburan yang tercipta dari batu berjenis andesit. Batu megalitik yang tersebar di 58 titik tersebut menjadi ikon/wajah Desa Maskuning Kulon karena penuh filosofi dan menjadi saksi bisu perubahan peradaban yang terjadi di Dunia. Batu dolmen yang berada di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer ini juga menjadi salah satu peninggalan sejarah yang sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Adanya peninggalan sejarah ini tentu menjadikan masyarakat sekitar dan generasi muda harus menjaga hal tersebut, karena peninggalan sejarah tersebut merupakan identitas. Sayangnya masih banyak permasalahan yang ditemui antara lain kesadaran terkait dengan budaya dan pengetahuan terkait dengan batu tersebut yang masih rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Jember sebagai generasi muda tergerak untuk menyadarkan masyarakat dan membentuk branding yang modern bagi Desa Maskuning Kulon agar dapat dikenal sebagai surganya sejarah.

Kunjungi

Universitas Jember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun