KKN) Universitas Jember mengadakan kegiatan Pengenalan produk yang diberi nama "KOSAMPAH". Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Setail dan dihadiri oleh para warga desa. Kegiatan Pengenalan produk ini merupakan bagian dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini guna mengedukasi warga tentang pentingnya mengolah sampah organik menjadi produk yang memiliki nilai manfaat dan ekonomis.Â
Desa Setail, 14 Agustus 2024 --- Sebanyak 11 orang Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Dalam pemaparannya, salah satu mahasiswa KKN, Arya Octafani, menjelaskan bahwa pupuk organik padat yang dihasilkan dari sampah rumah tangga memiliki banyak manfaat. "Dengan mengolah sampah organik seperti sisa sayuran, buah, dan daun-daun kering menjadi pupuk, kita tidak hanya mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi bagi tanaman," ujar Arya.
Proses pembuatan pupuk organik padat ini cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja di rumah. Sampah organik yang telah dikumpulkan melalui Tempat Pembuangan Sementara (TPS), diolah dengan melakukan proses komposting selama beberapa minggu hingga menjadi pupuk yang siap digunakan. Mahasiswa KKN juga memberikan demonstrasi langsung tentang cara membuat komposter sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat.
Selain memberikan pengetahuan, mahasiswa KKN juga membagikan panduan tertulis berbentuk leaflet tentang cara membuat pupuk organik padat, sehingga warga dapat mempraktikkannya secara mandiri. Tidak hanya itu, mereka juga membuka sesi tanya jawab untuk memastikan setiap peserta memahami proses yang telah dijelaskan. Dari hasil diskusi yang telah dilaksanakan mereka mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat desa.PJ Kepala Desa, Bapak Mukhaerodin, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini. Menurutnya, inisiatif ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. "Saya berharap setelah kegiatan ini, warga dapat terus mempraktikkan apa yang telah dipelajari, dan menjadikan Desa Setail sebagai contoh desa yang mandiri dalam pengelolaan sampah dan produksi pupuk organik," ujar Bapak Mukhaerodin.
Kegiatan Pengenalan produk ini diakhiri dengan pemberian pupuk KOSAMPAH kepada warga desa. Pemberian pupuk KOSAMPAH kepada warga desa tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan produk pupuk organik padat dari limbah, tetapi juga untuk memberikan edukasi mengenai cara efektif dalam mengelola sampah organik. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan memanfaatkan limbah organik sebagai sumber daya yang berharga. Pupuk KOSAMPAH yang dihasilkan dari proses pengomposan limbah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, penggunaan pupuk organik ini dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang sering kali berdampak negatif pada kesehatan tanah dan lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H