Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif30
KKN Kolaboratif30 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Peserta KKN Kolaboratif 30 Jember 2022

KKN Kolaboratif 30 Dukuhdempok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif Jember Kelompok 30: Menelisik Lebih Dalam Potensi Desa Dukuh Dempok

30 Juli 2022   21:20 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:12 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

KKN kolaboratif Kabupaten Jember merupakan program Kuliah Kerja Nyata yang melibatkan kerja sama antara 13 Perguruan Tinggi di Kabupaten Jember. Program KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan penempatan wilayah yang telah ditentukan. 

KKN Kolaboratif Jember kelompok 30 ditempatkan di Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Kelompok 30 terdiri dari kolaborasi antara 4 Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Islam Jember, dan Universitas dr. Soebandi. 

Desa Dukuhdempok terletak di Kecamatan Wuluhan yang memiliki 4 dusun yaitu Dusun Wuluhan, Dusun Dukuh, Dusun Gawok, dan Dusun Purwojati. Desa Dukuhdempok berjarak kurang lebih sekitar 40 km dari kota Jember, dengan batas- batas wilayah sebelah utara Desa Tamansari Kecamatan Wuluhan, sebelah timur  Desa Tanjungrejo  Kecamatan Wuluhan, sebelah selatan Desa Ampel dan sebelah barat Desa Tamansari Kecamatan Wuluhan. 

Luas wilayah Desa Dukuhdempok  adalah 1.262.683 ha yang terdiri dari persawahan, tegalan, pemukiman dan fasilitas umum. Letak wilayah Dukuhdempok yang cukup padat dengan pemukiman penduduk, namun mayoritas penduduk Dukuhdempok bermata pencaharian  sebagai petani. 

Selama survei lokasi yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum penerjunan KKN Kolaboratif, staf desa atau perangkat desa setempat menyambut dengan sangat baik dan ramah. 

Desa Dukuhdempok memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya tersebut dianggap sebagai modal dasar yang nantinya dapat dikelola dan juga dikembangkan demi kepentingan, kelangsungan, dan perkembangan desa. 

Potensi desa yang dimiliki desa Dukuhdempok berasal dari sektor pertanian untuk saat ini adalah jagung. Bahan makanan yang kaya akan karbohidrat ini merupakan sumber mata pencaharian warga desa Dukuhdempok untuk menyambung kelangsungan hidup. Limbah hasil pertanian jagung yang berupa bonggol jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk.

Potensi lain Desa Dukuhdempok dari sisi UMKM adalah tas anyaman dan opak gulung. Tas anyaman merupakan sebuah tas berbahan dasar plastik yang dianyam sedemikian rupa sehingga terbentuk tas sesuai dengan model yang diinginkan. Terbentuknya usaha tas tersebut berawal dari ketidaksengajaan pemilik usaha yang senang menganyam untuk mengisi waktu luang. 

Seiring berjalannya waktu, usaha tas anyaman berkembang pesat hingga dipasarkan di luar kota. Akibat keterbatasan sumber daya manusia, pemilik usaha tas anyaman kewalahan untuk melayani pesanan yang membludak.

Selain tas anyaman, opak gulung juga menjadi salah satu potensi di Desa Dukuhdempok terutama di Dusun Dukuh. Terdapat banyak warga yang memiliki usaha pembuatan opak gulung.  Opak gulung yang diproduksi pun memiliki berbagai variasi rasa mulai dari original, nanas, melon, dll. Produksi opak gulung biasanya dilakukan jika ada pesanan, namun di bulan tertentu seperti saat Ramadhan produksi dilakukan setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun