Mohon tunggu...
KKN 30
KKN 30 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UMD UNIVERSITAS JEMBER

KKN TEMATIK UMD Kelompok 30 Desa sempolan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siap Sukseskan Progam Kerja, Kelompok 30 KKN UMD Universitas Jember Telah Lakukan Uji Coba Pembuatan Pupuk Kandang di Desa Sempolan, Kabupaten Jember

29 Januari 2024   10:42 Diperbarui: 29 Januari 2024   11:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai mahasiswa yang sedang melakukan program kuliah kerja nyata sudah seharusnya  memberikan inovasi dan ide untuk melakukan perubahan pada wilayah yang sedang ditanganinya. Seperti yang akan dilakukan oleh kelompok 30 KKN UMD Universitas Jember dengan mengusung tema "Modernisasi Konsep Peternakan" meliputi program pembuatan desain kandang sesuai dengan standart, edukasi masyarakat berupa sosialisaisi mengenai pengolahan pakan ternak fermentasi dan pengolahan limbah peternakan untuk kebutuhan pupuk pertanian. 

Salah satu program kerja yang akan dilakukan oleh kelompok 30 KKN UMD Universitas Jember terdekat yaitu edukasi pemanfaatan limbah peternakan kambing menjadi pupuk kandang. Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar kepada petani untuk berkolaborasi dengan peternak mengenai cara pengolahan limbah peternakan khususnya kotoran kambing agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan guna untuk mendukung kelangsungan pada sektor pertanian di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

Selasa, 23 Januari 2024 mahasiswa kelompok 30 KKN UMD Universitas Jember telah melakukan uji coba pembuatan pupuk kandang di rumah Bapak Kepala Desa Sempolan. Tujuan lain dalam pembuatan pupuk tersebut bertujuan untuk mengurangi limbah ternak yang dibuang begitu saja dipinggir sungai. Hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang masih belum memahami pengolahan kotoran ternak yang baik. Pembuangan yang dilakukan dipinggir sungai secara terus-menerus akan mengakibatkan pencemaran pada sungai tersebut dan berpengaruh terhadap kandungan air bersih disekitarnya. Selain itu, bau menyengat yang dihasilkan oleh kotoran ternak yang menumpuk dapat menyebabkan pencemaran udara. Oleh karena itu, pembuatan pupuk kandang kotoran kambing ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut serta mendorong kelompok tani Desa Sempolan agar dapat memenuhi kebutuhan pupuk secara mandiri.

Proses pembuatan pupuk kandang/Dokpri
Proses pembuatan pupuk kandang/Dokpri

Pupuk kandang sendiri merupakan pupuk hasil dekomposisi bahan oganik yang berasal dari kotoran ternak dengan memanfaatkan mikroorganisme pengurai. Pupuk ini bermanfaat dalam memperbaiki sifat fisika, kimia, biologi tanah serta struktur dan tekstur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk anorganik. Proses pengomposan yang diakukan juga dapat menghilangkan bau dari kotoran ternak tersebut. Adapun tahapan pembuatan pupuk kandang yaitu:

  • 30 kg kotoran kambing diayak kemudian dijemur hingga kering.
  • Disiapkan campuran bahan berupa gula (50 gram), Air (2 liter), dan Em4 pertanian (200 ml).
  • Ratakan kotoran kambing diatas terpal, kemudian siramkan EM4 menggunakan gembor secara merata pada kotoran kambing.aduk seluruh bahan hingga tercampur rata.
  • Kelembaban diatur 60% dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah. Apabila kurang lembab beri air secukupnya.
  • Bahan yang terlah tercampur rata ditutup dengan terpal atau dimasukkan ke dalam karung
  • Pengadukan dilakukan setiap satu minggu sekali.
  • Setelah 2 minggu pupuk kandang sudah dapat digunakan dengan ciri tidak memiliki bau busuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun